Update Covid-19 Global: Rumitnya Vaksinasi Indonesia Disorot Media Asing

Sabtu, 24 Juli 2021 | 13:07 WIB
Update Covid-19 Global: Rumitnya Vaksinasi Indonesia Disorot Media Asing
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Rusun Petamburan, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (22/7/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus Covid-19 dunia kian bertambah, data Worldometers, Sabtu (24/7/2021) menunjukan infeksi bertambah 566 ribu kasus, sehingga total infeksi mencapai 194 juta di seluruh dunia.

Korban meninggal dunia karena Covid-19 bertambah 8.425 orang di dunia, alhasil sudah 4,1 juta orang meregang nyawa karena terinfeksi Covid-19.

Kini di dunia masih ada 13,7 juta kasus aktif atau jumlah orang yang masih bisa menularkan virus corona. Dari kasus aktif itu, ada 82.485 orang yang terinfeksi Covid-19 dalam kondisi serius atau sedang kritis.

Rumitnya vaksinasi Covid-19 Indonesia disorot media asing

Tenaga kesehatan memeriksa kondisi kesehatan warga yang akan mendapatkan vaksin COVID-19 di Rusun Petamburan, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (22/7/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Tenaga kesehatan memeriksa kondisi kesehatan warga yang akan mendapatkan vaksin COVID-19 di Rusun Petamburan, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (22/7/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia secara tidak langsung meningkatkan minat masyarakat untuk divaksinasi, tapi akses mendapatkan vaksin masih cukup sulit.

Diwartakan Channel News Asia (CNA), Sabtu (24/7/2021), salah satu media berbasis di Singapura menulis rumitnya vaksinasi di Indonesia. Banyak masyarakat yang mengaku kehabisan slot untuk mendapat suntikan vaksin Covid-19.

Hal ini diutarakan Dian Anggraeni, pelajar berusia 22 tahun di Malang, Jawa Timur yang mengaku sudah mengisi situs online penyedia layanan vaksinasi Covid-19, namun kuota yang tersedia terus saja dinyatakan penuh.

"Kuota vaksinasi sudah sangat penuh, usai beberapa menit setelah diumumkan di media sosial," terang Anggraeni.

Di Malang, tempat tinggal pelajar tersebut hanya ada segelintir rumah sakit dan klinik kesehatan yang menggelar program vaksinasi, dan rerata kuotanya sangat sedikit, hanya disediakan berkisar untuk 150 orang setiap harinya.

Baca Juga: 6 Cara Membuat Masker Kain Lengkap Jenis Masker yang Disarankan

Anggraeni juga menjelaskan jika program vaksinasi massal yang menyediakan kuota 1.000 hingga 5.000 per hari digelar memicu kerumunan, dan membuat penerima harus berdesak-desakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI