1. Menyebabkan Sunburn (terbakar matahari)
Kalau kamu pulang dari pantai lalu merasa kulit perih dan jadi merah seperti terbakar, itu tandanya tengah mengalami sunburn. Sinar UV bisa menembus ke dalam lapisan kulit dan dapat merusak sel juga membuat DNA-nya bermutasi. Akibatnya juga mengubah pigmen pada kulit yang terpapar.
Bahkan sunburn juga bisa terjadi ketika musim dingin. Menurut Skin Cancer Foundation, salju dan es bisa merefleksikan sampai dengan 80 persen sinar UV. Hal ini berarti manusia bisa mendapatkan paparan sinar matahari UV dari dua arah, yaitu dari langit dan dari tanah.
2. Kerusakan mata
Apabila melihat ke arah matahari langsung tanpa mengenakan pelindung apapun, mata bisa terkena sinar UV. Jika hal ini berlangsung lama, sinar UV dapat membuat mata jadi mengeluarkan sharingan katarak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan bahwa 20 persen sumber dari katarak adalah sinar UV.
3. Penuaan dini pada kulit
Terlalu sering terpapar sinar UV, bisa menyebabkan kulit jadi tebal, berkerut, dan kasar.
4. Kanker kulit
Sinar UV mampu menembus jaringan kulit manusia, sehingga mampu menghancurkan DNA pada sel-sel kulit yang memicu sel-sel tersebut menjadi sel kanker kulit.
5. Warna memudar
Warna memudar biasanya terjadi pada benda-benda yang terkena paparan sinar matahari dalam waktu lama. Seperti baju yang dijemur, juga tembok yang warnanya bisa memudar.
Manfaat sinar UV
1. Membantu pembentukan vitamin D pada tubuh manusia
Tubuh bisa menghasilkan vitamin D karena dapat rangsangan dari sinar matahari UV B. Vitamin D sangat diperlukan tubuh karena membantu memperkuat tulang, otot, dan imun manusia.
2. Mensterilkan alat-alat kesehatan
Dalam dunia medis, sinar UV banyak digunakan untuk mensterilkan alat-alat kesehatan dan ruang operasi. Karena sinar UV dianggap efektif untuk membunuh mikroorganisme seperti virus dan bakteri.
Baca Juga: 6 Jenis Tanaman Hias yang Dapat Hidup di Bawah Sinar Matahari
3. Bug zapper
Bug zapper merupakan alat untuk memerangkap serangga. Biasanya dibuat supaya serangga terpikat dan datang ke sana. Alat ini dilengkapi oleh lapisan yang menghasilkan karbon dioksida, yang membuatnya mirip dengan suhu manusia yang disukai nyamuk. Alat ini juga diklaim aman digunakan karena LED yang digunakan bebas dari radiasi sinar UV yang berbahaya.