Viral, Dokter Bagikan Kisah Anak Lumpuh Tak Bisa Jalan Usai Terinfeksi Covid-19

Kamis, 16 September 2021 | 17:10 WIB
Viral, Dokter Bagikan Kisah Anak Lumpuh Tak Bisa Jalan Usai Terinfeksi Covid-19
Ilustrasi anak pakai masker. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang dokter di Penang mengunggah pengalamannya ke media sosial saat merawat dua orang anak yang tiba-tiba saja kehilangan kemampuan berjalannya pasca terinfeksi Covid-19.  

Dilansir Says, Dr Lee, seorang petugas medis Pediatric berusia 29 tahun, menuliskan di Instagramnya saat merawat pasien komplikasi yang tidak biasa dalam waktu satu minggu.

"Kasus pertama adalah anak berusia dua tahun. Seluruh keluarganya positif sebulan yang lalu. Mereka datang ke bangsal kami pada malam hari karena dia tiba-tiba tidak bisa berjalan," tulis sang dokter.

Sang ibu memberi tahu dia bahwa putrinya mulai berjalan "seperti orang tua" tiga minggu setelah mereka menyelesaikan karantina Covid-19 mereka, tetapi dalam tiga hari, dia kehilangan semua kemampuan untuk berjalan atau bahkan berdiri.

Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

"Setiap kali ibunya mencoba menahannya untuk berdiri, dia akan menangis dan kemudian jatuh ke lantai seperti boneka yang talinya dipotong," kata dokter.

Lee menambahkan bahwa ia memanggil spesialis lain untuk melihat kasusnya tetapi karena Covid-19 adalah penyakit baru, tidak ada yang bisa memberikan jawaban pasti.

"Kami hanya perlu mengamati, merawat, dan melihat bagaimana kelanjutannya. Tidak bisa tidur sepanjang malam," katanya.

Lee mengatakan kasus kedua yang dia lihat lebih menakutkan. Seorang gadis berusia empat tahun, datang ke rumah sakit satu minggu setelah menyelesaikan karantina Covid-19 dengan kejang.

"Dan itu bukan sembarang kejang, episodenya berlangsung 40 menit! Bayangkan 40 menit melihat seorang anak kejamh, mata melotot, biru, air liur mengalir, seluruh tubuh kaku, seluruh tubuh gemetar seperti dirasuki setan," katanya.

Baca Juga: Nama Vladimir dan Putin Ditolak Negara Swedia, Ini Penyebabnya

"Sang ibu hanya bisa menangis dan melihat saat ia mengirimnya ke rumah sakit. Bayangkan trauma mental itu," ungkap Dr Lee lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI