Hari Alzheimer Sedunia, Ini 5 Fakta Unik Seputar Penyakit Alzheimer

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 21 September 2021 | 11:57 WIB
Hari Alzheimer Sedunia, Ini 5 Fakta Unik Seputar Penyakit Alzheimer
Ilustrasi penyakit Alzheimer. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ilustrasi lelaki mengidap demensia (Pexels/Harun Tan)
Ilustrasi lelaki mengidap demensia (Pexels/Harun Tan)

Anggapan pikun sebagai sebagai hal wajar kelompok usia tua juga terungkap dalam studi di Yogyakarta menunjukkan kurangnya pengetahuan masyarakat umum tentang gejala-gejala demensia.

"Bahkan ditemukan bahwa tenaga kesehatan merasa kurang terbekali dengan pengetahuan dan kompetensi terkait manajemen demensia, karena kurangnya pembahasan topik ini dalam kurikulum saat mereka menjalani pendidikan," tulis Alzheimer's Indonesia, melalui keterangannya, Rabu (15/9/2021).

Hal ini dibenarkan Spesialis Saraf Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S, sekaligus penulis 'Stop Pikun di Usia Muda'. Ia mengatakan bahwa demensia adalah penyakit yang juga bisa menyerang usia muda, meski lebih banyak terjadi di usia tua.

"Tak sedikit kita yang melihat dan mendengar seseorang yang usianya lebih muda justru lebih pikun dibanding seorang lansia. Oleh sebab itu, umur bukanlah satu-satunya faktor utama yang emmbuat seseorang menjadi pikun lebih cepat," terang Dr. Yuda melalui bukunya.

Baca selengkapnya

3. Bisa dipicu stres kronis

Ilustrasi stres (pexels/@olly)
Ilustrasi stres (pexels/@olly)

Melansir dari Medical Xpress, stres psikososial kronis yang melibatkan jalur yang disebut sumbu hipotalamus hipofisis-adrenal (sumbu HPA) mungkin berkontribusi pada pengembangan penyakit Alzheimer.

Tinjauan baru ini telah diterbitkan dalam ulasan biologis yang menggambarkan bagaimana faktor lingkungan dan genetik dapat memengaruhi sumbu HPA individu, dan pada akhirnya risiko penyakit Alzheimer.

"Apa yang kita ketahui adalah bahwa tekanan kronis memengaruhi banyak jalur biologis di dalam tubuh kita. Ada intrat intrat antara paparan tekanan kronis dan jalur yang mempengaruhi reaksi tubuh terhadap stres seperti itu," kata penulis senior David Groth, Ph.D., dari Universitas Curtin, di Australia.

Baca Juga: Hari Alzheimer Sedunia 2021, Kenali Gejala Hingga Faktor Risikonya

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI