Catat! Perbedaan Karantina dan Isolasi Menurut CDC Amerika Serikat

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 26 Oktober 2021 | 14:11 WIB
Catat! Perbedaan Karantina dan Isolasi Menurut CDC Amerika Serikat
Salah satu ruangan isolasi Covid-19 yang sudah kosong di Rumah Sakit Bung Karno (RSBK) [Suara.com/Ari Welianto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isolasi dan karantina menjadi salah satu cara menekan penularan Covid-19. Bahkan, sejumlah negara termasuk Indonesia mewajibkan karantina dan isolasi bagi pengunjung yang baru datang dari luar negeri.

Tapi, tahukah Anda bahwa karantina dan isolasi sejatinya dua hal yang berbeda? Mengutip situs resmi Satgas Covid-19, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, (CDC) Amerika Serikat mengatakan ada perbedaan antara isolasi dan karantina.

Karantina dilakukan jika Anda telah melakukan kontak dekat (dalam jarak 6 kaki dari seseorang untuk total kumulatif 15 menit atau lebih selama periode 24 jam) dengan seseorang yang memiliki COVID-19, kecuali Anda telah divaksinasi sepenuhnya.

“Orang yang divaksinasi lengkap tidak perlu dikarantina setelah kontak dengan seseorang yang memiliki COVID-19 kecuali mereka memiliki gejala. Namun, orang yang divaksinasi lengkap harus dites 5-7 hari setelah terpapar, bahkan jika mereka tidak memiliki gejala dan memakai masker di dalam ruangan di depan umum selama 14 hari setelah terpapar atau sampai hasil tes mereka negatif,” demikian tulis CDC.

Pusat Karantina Covid-19 buatan China di kota Guangzhou. (Dok. ANTARA)
Pusat Karantina Covid-19 buatan China di kota Guangzhou. (Dok. ANTARA)

Ada tiga hal yang harus dilakukan saat karantina menurut CDC, yakni:

Tetap di rumah selama 14 hari setelah kontak terakhir Anda dengan seseorang yang memiliki COVID-19.

Waspadai demam (100,4 derajat F), batuk, sesak napas, atau gejala COVID-19 lainnya.

Jika memungkinkan, jauhi orang-orang yang tinggal bersama Anda, terutama orang-orang yang berisiko lebih tinggi untuk sakit parah akibat COVID-19.

Sementara isolasi digunakan untuk memisahkan orang yang terinfeksi COVID-19 dari mereka yang tidak terinfeksi.

Baca Juga: BTB : Bali Dibuka Untuk Turis Tapi Begitu Ada Syarat Karantina Urung Datang

“Orang-orang yang berada dalam isolasi harus tinggal di rumah sampai aman bagi mereka untuk berada di sekitar orang lain. Di rumah, siapa pun yang sakit atau terinfeksi harus berpisah dari orang lain, tinggal di “kamar sakit” atau area tertentu, dan menggunakan kamar mandi terpisah (jika tersedia),” tulis CDC.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI