Update Covid-19 Global: WHO Pastikan Omicron Lebih Cepat Menular Dibanding Delta

Selasa, 21 Desember 2021 | 11:41 WIB
Update Covid-19 Global: WHO Pastikan Omicron Lebih Cepat Menular Dibanding Delta
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Update Covid-19 global hari ini menunjukan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperingatkan virus corona varian Omicron menyebar lebih cepat dari varian Delta.

Hal ini selaras dengan data Worldometers, Selasa (21/12/2021) yang menunjukan total infeksi dunia sudah tembus lebih dari 275,7 juta kasus. Dari total kasus itu 5,3 juta orang sudah meninggal dunia.

Kini kasus aktif atau orang yang bisa menularkan Covid-19 meningkat drastis sebanyak 23 juta orang. Adapun kondisinya 22,9 juta tidak bergejala atau bergejala ringan, tapi ada 88 ribu orang yang bergejala serius atau sedang kritis.

Mengutip Channel News Asia, WHO memperingatkan keganasan varian Omicron yang mampu menyebar lebih cepat dibanding varian Delta, karena menginfeksi orang yang sudah divaksinasi atau mereka yang sudah sembuh dari Covid-19.

Varian Omicron (Pixabay).
Varian Omicron (Pixabay).

Fakta ini disampaikan langsung Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan pada Senin, 20 Desember 2021.

Ia mengatakan sangat tidak bijaksana, jika mengambil kesimpulan dari bukti awal bahwa varian Omicron lebih ringan dibanding varian sebelumnya.

"Dengan jumlah kasus yang meningkat, semua sistem kesehatan akan berada di bawah tekanan," terang Soumya Swaminathan.

Ia menemukan bahwa varian yang berasal dari Afrika Selatan ini berhasil menghindari sistem kekebalan tubuh.

Ini mengartikan bahwa program booster atau vaksin ketiga yang diluncurkan di beberapa negara, harus ditargetkan pada orang dengan sistem kekebalan lebih rentan.

Baca Juga: Varian Omicron Mengancam Dunia, "Booster" Vaksin Moderna Disebut Efektif Menangkal

"Sekarang ditemukan bukti bahwa varian Omicron konsisten menyebar dengan signifikan lebih cepat dibanding varian Delta," tegas Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI