Suara.com - Kasus Covid-19 kembali mengguncang sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk beberapa warga di Jakarta yang dilaporkan terjangkit virus COVID-19. Menanggapi adanya peredaran kasus COVID-19 yang kembali mencuat di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku masih menunggu arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Pernyataan Pramono soal peredaran kasus COVID-19 disampaikan usai peresmian Transjabodetabek rute Bogor-Blok M di Terminal Blok M Jakarta, Kamis (5/6/2025).
"COVID-19 urusan Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin)," kata Pramono sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis.

Politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu menyerahkan sepenuhnya keputusan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kemenkes termasuk soal imbauan penggunaan masker bagi penumpang transportasi umum kepada Kemenkes.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Timur mengungkapkan bahwa dua warga positif COVID-19 pada Mei 2025.
Dua warga tersebut berasal dari Kecamatan Cipayung dan Cakung. Mereka sudah dinyatakan sembuh pada akhir Mei 2025.
Sebanyak 15 orang positif terjangkit COVID-19 pada 2025 di Jakarta Selatan berdasarkan "New All Record" (NAR) yang merupakan sistem database kesehatan milik Kementerian Kesehatan.
Meski demikian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan, situasi penyebaran Covid-19 di Ibu Kota masih terkendali. Hingga 20 Mei 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI mencatat hanya 35 kasus positif Covid-19 sepanjang tahun berjalan.
![Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Pencemaran Udara Ani Ruspitawati di Balai Kota DKI Jakarta. [Suara.com/Fakhri]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/11/03/62735-juru-bicara-satuan-tugas-satgas-pengendalian-pencemaran-udara-ani-ruspitawati.jpg)
“Puncak kasus terjadi pada bulan Januari sebanyak 25 kasus. Yang perlu kami tekankan, tidak ada kematian yang dilaporkan akibat Covid-19 selama periode tersebut, dan hingga saat ini, tidak ditemukan adanya tren peningkatan kasus di Jakarta,” beber Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati kepada wartawan, dikutip Jumat (30/5/2025).
Baca Juga: Bela Gibran? Golkar soal Usulan Pemakzulan di MPR-DPR: Mas Wapres Belum Langgar Hukum
Meski Jakarta belum menunjukkan lonjakan kasus, Ani menegaskan bahwa kewaspadaan tetap diperlukan. Peningkatan kasus di luar negeri menurutnya patut menjadi perhatian, mengingat tingginya mobilitas warga yang bepergian ke luar negeri.
“Kami memahami kekhawatiran masyarakat Indonesia, khususnya warga Jakarta, terkait informasi meningkatnya kembali kasus Covid-19. Hal ini tentu menjadi perhatian bersama, terutama mengingat tingginya mobilitas warga yang melakukan perjalanan ke luar negeri,” ujarnya.
Ani menyebut, pihaknya tetap melakukan pemantauan ketat terhadap penyebaran virus.
“Sebagai bentuk kewaspadaan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan terus melakukan monitoring rutin terhadap kasus COVID-19 di wilayah Jakarta,” tambahnya.

Ani juga mengimbau masyarakat, khususnya yang akan melakukan perjalanan internasional, untuk mematuhi aturan protokol kesehatan negara tujuan dan menjaga kebugaran tubuh.
“Termasuk (juga kami mengimbau untuk) melengkapi vaksinasi Covid-19, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan penderita penyakit kronis. Kami percaya bahwa dengan kerja sama dan kepedulian seluruh masyarakat, kita dapat terus menjaga Jakarta tetap aman dan sehat,” pungkasnya.