Awalnya Dikira Masalah Hormonal, Gadis 27 Tahun Ini Meninggal Akibat Kanker Serviks

Jum'at, 07 Januari 2022 | 13:48 WIB
Awalnya Dikira Masalah Hormonal, Gadis 27 Tahun Ini Meninggal Akibat Kanker Serviks
Ilustrasi serviks [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sekarang, keluarganya berbicara tentang perawatan di bawah standar yang diterima Porsche.

"Anda tidak melakukan hal yang paling mendasar, berikan dia pemeriksaan internal, salah satu cara paling sederhana dan mendasar untuk mendiagnosis seseorang menderita kanker serviks," ujar ibu Porsche, Hawke (52).

Hawke juga mengklaim bahwa sang dokter lebih tertarik pada sindrom iritasi usus besar putrinya dan alasan lain pendarahannya.

"Itu tidak masuk akal bagi saya," tandas Hawke.

American Cancer Society mengatakan bahwa gejala kanker serviks, seperti nyeri, mentruasi yang tidak normal dan bercak, kelelahan dan penurunan berat badan, bisa sulit dilacak.

Banyak wanita yang menerima Pap smear secara teratur dapat mencegah kanker dengan deteksi dini sel pra-kanker. Sementara itu, vaksin HPV telah semakin mengurangi tingkat kanker serviks dalam beberapa tahun terakhir.

Usia rata-rata saat diagnosis kanker serviks adalah 50 tahun. Namun, penelitian menunjukkan wanita muda kemungkinan memiliki risiko kematian lebih tinggi karena fakta bahwa tidak ada yang mencurigai gejala mereka dapat menyebabkan kanker.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI