Meski jajak pendapat menunjukkan bahwa kebanyakan warga Jepang mendukung pengendalian perbatasan itu, pendiri dan pemimpin perusahaan e-niaga Rakuten Hiroshi Mikitani menyerukan agar peraturan itu dilonggarkan. Dia mengatakan bahwa ekonomi akan tertekan.
"Terutama terkait pelarangan masuk bagi orang asing baru dan sistem karantina hotel perlu ditinjau kembali," kata Mikitani, yang telah lama dikenal kritis terhadap penanganan pandemi di Jepang, melalui cuitan di Twitter.
"Corona ada di mana saja di dunia dan perbatasan-perbatasan harus dibuka, kebijakan-kebijakan pembatasan jelas tidak efektif. Yang harus dilakukan adalah memprioritaskan vaksinasi dan penggunaan obat minum," ujarnya.
Dia menyebut bahwa kebijakan larangan masuk ke negara itu "sulit dipercaya dan bodoh".
Lonjakan kasus baru virus corona mendorong pemerintah Jepang untuk kembali memberlakukan pembatasan darurat pada akhir pekan lalu di tiga wilayah yang menampung pangkalan militer Amerika Serikat.
Militer AS telah menggerakkan anggotanya keluar-masuk Jepang berdasarkan peraturan karantina dan tes yang berbeda.
AS telah setuju untuk memberlakukan aturan COVID-19 yang lebih ketat di pangkalan-pangkalan militernya menyusul kekhawatiran kasus infeksi di sana akan menjalar ke lingkungan sekitarnya.