"Spesies oksigen reaktif memainkan peran penting dalam perkembangan hipertensi," kata peneliti.
Mereka menemukan bahwa thyme liar menginduksi penurunan tekanan darah dan resistensi vaskular yang signifikan pada tikus hipertensi.
Hasilnya, thyme liar bisa bertindak sebagai suplemen yang berguna untuk intervensi kardiovaskular. Temuan serupa yang diterbitkan dalam jurnal Acta Poloniae Pharmaceutica, mengkonfirmasi efek antihipertensi thyme.
Para peneliti mencatat adanya penurunan yang signifikan pada tekanan darah sistolik dan diastolik, serta kadar kolesterol LDL setelah meengonsumsi thyme tersebut.
Mereka juga mencatat bahwa kadar kolesterol HDL meningkat secara signifikan, yang membantu membersihkan tubuh dari molekul LDL yang berbahaya.
Terlebih lagi, tim mengamati bahwa ekstrak tersebut mampu menurunkan detak jantung pada tikus dengan tekanan darah tinggi secara signifikan.
"Dapat dibayangkan bahwa (thyme) mengandung senyawa aktif tertentu yang mungkin bertanggung jawab atas aktivitas antihipertensi yang diamati," katanya.
Selain itu, temuan ini lebih lanjut mengotentikasi penggunaan tradisional tanaman ini dalam pengobatan cerita rakyat.
Para peneliti berspekulasi bahwa asam rosmarinic, salah satu senyawa kunci dalam thyme - dapat membantu mengurangi tekanan darah sistolik dengan menghambat enzim.
Thyme juga mengandung konsentrasi tinggi vitamin A, C, E dan K, serta mineral seperti kalsium, kalium, besi dan fosfor.