Suara.com - Ayah Atta Halilintar, Halilintar Anofial Asmid berpesan pada anak dan menantunya Aurel Hermansyah untuk tidak menjalani persalinan secara caesar pada kelahiran cucu pertamanya.
Pesan ini ia utarakan dengan tujuan, agar Atta Halilintar kelak punya kesempatan memiliki banyak anak.
"Biar lahirnya normal. Jangan sampai operasi. Jangan sampai caesar. Kalau caesar Atta nggak bisa punya anak banyak," ujar Halilintar Anofial Asmid saat melakukan video call bersama anak dan menantunya beberapa waktu lalu.
Lalu yang jadi pertanyaan amankah perempuan memiliki banyak anak, dan adakah dampak pada kesehatan ibu?
Dijelaskan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS Pondok Indah Puri Indah dan Bintaro Jaya, dr. Andry, Sp.OG bahwa kehamilan adalah proses fisiologis, dan tidak akan berdampak pada kesehatan ibu yang melahirkan.
"Jika seorang perempuan secara fisik, kesehatan organ reproduksi, kesehatan mental, finansial dalam kondisi optimal, dan perempuan tersebut berkehendak untuk memiliki keturunan yang banyak, misalnya lebih dari 3, silahkan," ujar dr. Andry saat dihubungi suara.com, Kamis (17/2/2022).
![Unggahan soal ayah Atta Halilintar [Instagram/@lambe_turah]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/02/17/64405-unggahan-soal-ayah-atta-halilintar-instagramatlambe-turah.jpg)
Tapi dr. Andry memperingatkan kehamilan tersebut bisa disebut aman ketika drencanakan dengan baik. Selain itu juga dilakukan pemantauan secara berkala oleh dokter kebidanan dan kandungan, sehingga kesehatan ibu hamil bisa terjaga.
"Tidak ada penyulit pada masa kehamilan seperti anemia, tekanan darah tinggi, diabetes, status nutrisi ibu baik, dan lainnya. Maka kehamilan sejatinya adalah proses fisiologis yang tidak berdampak pada kesehatan," tutur dr. Andry.
Alasan dr. Andry menekankan kehamilan harus direncanakan, karena dikhawatirkan ditemukan faktor yang mempersulit proses melahirkan atau perkembangan seperti abortus janin. Abortus janin adalah janin yang dikeluarkan dengan berat kurang dari 500 gram, atau memiliki usia kehamilan kurang dari 20 minggu pada waktu dikeluarkan dari rahim, sehingga tidak memiliki angka harapan untuk hidup.
Baca Juga: Kesal Tidak Diberi Uang Rp20 Ribu, Anak Aniaya Ibu Kandung
"Bahkan sampai terjadi abortus janin, maka kehamilan berikutnya harus dipantau secara ketat dan direncanakan dengan baik," jelas dr. Andry.