Suara.com - Seorang pria berusia 64 tahun mengalami ruam yang menjalar di seluruh tubuhnya. Setelah diperiksa dokter, ternyata kondisi itu disebabkan oleh cacing di bawah kulitnya.
Pria asal Spanyol tersebut awalnya didiagnosis kanker paru-paru metastatik (yang sudah menjalar ke organ lain) dan perlu dirawat di rumah sakit karena kanker telah menyebar ke tulang belakang dan menekan sumsum tulang belakang.
Selama di rumah sakit, dokter memberinya glukokortikoid dosis tinggi, obat kelas steroid yang melawan peradangan dan terkadang digunakan pada pasien kanker untuk mengobati efek samping kemoterapi.
Empat hari setelah menerima glukokortikoid, dilansir Live Science, pria itu mengalami ruam berupa garis merah bergelombang di sekujur tubuhnya, bersama dengan diare ringan.
Menurut dokter di Rumah Sakit Universitario 12 de Octubre di Madrid, Spanyol, ruam tersebut berasal dari sekitar anus dan menyebar dengan cepat ke anggota badan.

Dokter menguraikan beberapa dengan pena, dan 24 jam kemudian, mereka mengamati suatu hal aneh, yakni ruam berpindah dari lokasi awal. Artinya, ada sesuatu yang bergerak di bawah kulit sang pria.
Setelah memeriksa sampel tinja, pria tersebut positif terinfeksi sejenis cacing gelang yang disebut Strongyloides stercoralis.
Larva Strongyloides stercoralis biasanya ditemukan di tanah yang terkontaminasi. Tetapi seseorang juga dapat terinfeksi melalui kontak dengan kotoran manusia atau saluran kotoran.
Ketika berkontak dengan kulit manusia, cacing dapat menembus kulit dan bermigrasi melalui tubuh ke usus kecil.
Baca Juga: Ruam Kulit Bisa Jadi Gejala Long Covid-19, Ini 3 Tanda Perubahan Kulit yang Harus Diwaspadai!
"Tempat mereka menggali dan bertelur," menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).