Peneliti Temukan Pengobatan Baru agar Pasien Kanker Usus Besar Stadium II Tak Perlu Kemoterapi

Senin, 06 Juni 2022 | 16:30 WIB
Peneliti Temukan Pengobatan Baru agar Pasien Kanker Usus Besar Stadium II Tak Perlu Kemoterapi
Ilustrasi kemoterapi (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kemoterapi merupakan pengobatan yang ampuh dalam memusnahkan sel-sel kanker. Namun, sel-sel sehat lainnya juga dapat terpengaruh dan mengakibatkan efek samping.

Tetapi sebuah studi baru memberi teknik yang dapat membantu beberapa pasien kanker usus besar stadium II tidak perlu kemoterapi, tanpa perubahan pada hasil klinis mereka.

Teknik yang digunakan dalam studi baru ini menggunakan jenis DNA yang disebut Circular Tumor DNA (ctDNA), lapor Science Alert.

Itu adalah bagian kecil dari DNA, yang terfragmentasi dari tumor dalam aliran darah. Itu bukan dari bagian dari sel tumor, tetapi hanya DNA dari tumor itu sendiri.

Studi ini bukan pertama kalinya menyelidiki ctDNA. Para peneliti mengetahui bahwa adanya ctDNA dalam aliran darah pasca operasi dapat memprediksi risiko kekambuhan kanker.

Ilustrasi caregiver pasien kanker. (Pexels)
Ilustrasi pasien kanker. (Pexels)

Pada kanker usus besar stadium II, kanker telah menyebar melalui lapisan otot dinding usus besar, tetapi belum menyebar ke organ lain.

Pasien akan menjalani operasi untuk mengangkat tumor, tetapi dokter harus menganalisis apakah pasien juga akan menjalani kemoterapi setelahnya.

Sekitar 75 persen penderita kanker usus besar stadium II tidak memerlukan kemoterapi setelah operasi, tetapi sekitar 25 persen membutuhkannya.

Penelitian ini dilakukan selama tiga tahun dari 2015 hingga 2019 terhadap 455 pasien kanker usus besar stadium II. Sebanyak 302 mendapat pendekatan terpandu ctDNA, sementara sisanya menerima perawatan standar.

Baca Juga: Selain Indah, Tanaman Dandelion Bisa Bunuh Sel Kanker dalam 48 Jam!

Baik pengobatan standar dan yang dipandu memiliki tingkat kelangsungan hidup yang sama dan tidak ada kekambuhan kanker. Namun, ada perbedaan besar dalam jumlah kemoterapi yang diberikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI