Mengutip Halodoc, Obsessive compulsive disorder (OCD) merupakan gangguan mental yang mendorong penderitanya untuk melakukan tindakan tertentu secara berulang-ulang. Penderita melakukan tindakan berulang itu untuk mengurangi kecemasan yang ada dalam pikirannya.
Biasanya, ketika penderita tidak melakukan hal tersebut, akan membuatnya merasa cemas berlebihan bahkan depresi.
Penyebab OCD
Meski demikian, hingga saat ini belum ada penjelasan secara jelas penyebab OCD. Namun, terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami OCD di antaranya:
- Struktur otak dan fungsinya yang mengalami gangguan. Namun, faktor ini masih belum pasti berpengaruh secara signifikan atau tidak.
- Faktor keturunan atau genetik.
- Lingkungan tempat tinggal.
Selain itu, OCD juga dapat dialami bagi seseorang yang mengalami peristiwa buruk sehingga mengganggu psikisnya, khususnya pada anak-anak. Misalnya, sering mendapat ejekan karena kekurangan yang dimiliki, dan lain-lain.
Gejala OCD
Orang dengan gejala OCD biasanya menunjukkan beberapa perilaku obsesi,
kompulsi, atau bahkan keduanya. Ketika mengalami obsesi, penderita akan memiliki keinginan melakukan beberapa hal berulang kali.
Sementara itu, tindakan kompulsi yaitu perilaku berulang dari penderita untuk memenuhi pikiran obsesi yang dimilikinya. Bahkan, terkadang tindakan berulang yang dilakukannya dapat berlebihan.
Baca Juga: Aliando Syarief Sebut OCD yang Dideritanya Sudah Sembuh 99%, Benarkah Bisa Pulih Sepenuhnya?
Meski demikian, gejala yang dialami ini tidak selalu muncul. Penderita dapat menjalani aktivitas pada biasanya. Selain itu, orang dengan OCD juga bisa mencegah menghindari hal-hal yang membuat pikiran OCD tersebut muncul.