Pemberitaan Bom Bunuh Diri Astanaanyar Bikin Takut dan Cemas Berlebih, Cara Atasinya Gimana?

Rabu, 07 Desember 2022 | 22:04 WIB
Pemberitaan Bom Bunuh Diri Astanaanyar Bikin Takut dan Cemas Berlebih, Cara Atasinya Gimana?
Anggota Brimob berjaga di kawasan Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, setelah terjadi bom bunuh diri di Kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/agr].

Suara.com - Pada Rabu (7/12/2022), terjadi sebuah ledakan yang diduga bom bunuh diri di kantor Polsek Astanaanyar, Bandung. Informasi ledakan ini lantas trending di berbagai media sosial.

Beberapa media sosial juga ramai bertebaran foto maupun video potongan tubuh yang diduga sebagai pelaku. Foto maupun video tersebut tidak jarang membuat beberapa warganet berkomentar cemas hingga takut.

Tidak hanya itu, berbagai pemberitaan serta pembicaraan mengenai terorisme juga langsung ramai membanjiri media sosial. Ketika hal ini sudah masuk ke media sosial, terkadang seseorang sulit untuk menghindarinya.

Anggota Brimob berjaga di kawasan Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, setelah terjadi bom bunuh diri di Kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/agr].
Anggota Brimob berjaga di kawasan Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, setelah terjadi bom bunuh diri di Kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/agr].

Padahal, melihat pemberitaan mengenai terorisme ataupun hal-hal yang berhubungan kekerasan dapat menimbulkan rasa takut pada orang tersebut.

Melansir laman Cigna, melihat pemberitaan mengenai terorisme ataupun kekerasan, dapat meningkatkan perasaan cemas maupun ketakutan saat menjalankan kehidupan sehari-hari. Perasaan takut ini akan terus dirasakannya sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Meski sulit dihindari karena sudah ada di media sosial, bukan berarti tidak ada cara untuk mengatasi rasa takut akan cemas tersebut. terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa takut dan cemas yang dialami di antaranya sebagai berikut.

1. Pahami bahwa pemerintah dan aparat keamanan akan melindungi

Jika ada suatu kasus terorisme atau kekerasan, seseorang harus memahami jika pemerintah dan aparat akan melindungi agar kejadian tersebut tidak terjadi lagi. Dengan begitu, pemikiran bahaya akan kekerasan akan lebih sedikit. Penting juga untuk mengikuti arahan yang diminta oleh pihak berwajib.

2. Selalu waspada, tapi jangan takut

Baca Juga: Anggota Komisi III DPR RI Lihat Peran Deradikalisasi Belum Maksimal Imbas Adanya Bom Bunuh Diri Polsek Astanaanyar

Seseorang penting untuk terus waspada dengan memperhatikan sekeliling, tetapi jangan takut. Ketahui jika ada tindakan-tindakan yang tidak biasa. Usahakan jangan pernah takut berlebihan karena akan memengaruhi fokus.

3. Fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan

Banyak hal-hal yang mungkin terjadi di luar kendali, termasuk adanya terorisme maupun kekerasan. Terkadang adaya pemikiran ini membuat perasaan cemas berlebih. Namun, seseorang harus bisa mengendalikan dirinya. Bisa juga diskusi dengan keluarga cara menghadapi jika bahaya mengintai.

4. Seimbangkan pikiran

Saat pemberitaan mengenai terorisme dan kekerasan, ini bisa membuat seseorang berpikir jika dunia itu kejam. Hal ini mendorong adanya sikap pesimisme sehingga ia sulit melihat kebaikan. Oleh karena itu, seimbangkan pikiran penting untuk bisa membuatnya berpikir kalau tidak selamanya di dunia adalah kejahatan.

5. Hindari eksposur

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI