Cara Kerja Cuci Darah Penyambung Hidup Gagal Ginjal: Kapan Waktu Terbaik Dilakukan?

Kamis, 07 Desember 2023 | 13:30 WIB
Cara Kerja Cuci Darah Penyambung Hidup Gagal Ginjal: Kapan Waktu Terbaik Dilakukan?
Alat-alat yang digunakan saat cuci darah, termasuk mesin dialisis, tabung, dan selang. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Setelah proses cuci darah dilakukan, tekanan darah mungkin akan turun menjadi rendah, ini mungkin juga bisa menimbulkan rasa mual, pusing atau bahkan pingsan. Namun tidak perlu khawatir karena semua kondisi Anda akan selalu di monitor dan ditangani oleh dokter," beber dr. Hery.

Adapun beberapa efek samping lain dari hemodialisis meliputi nyeri dada atau nyeri punggung, sakit kepala, kulit yang gatal, kram otot, hingga indrom kaki gelisah. Namun sederet efek samping ini tidak sebanding dengan manfaat yang diterima pasien, salah satunya mencegah penyakit komplikasi gagal ginjal.

Ilustrasi Ginjal. (pixabay/nova standard)
Ilustrasi Ginjal. (pixabay/nova standard)

Waktu Terbaik Cuci Darah

Cuci darah hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan diagnosa dan rekomendasi pengobatan dari dokter. Apabila mengalami gagal ginjal yang tingkat kerusakannya telah mencapai 80 hingga 90% maka cuci darah biasanya akan diwajibkan untuk mencegah adanya komplikasi di kemudian hari.

"Darah yang terkontaminasi zat-zat berbahaya juga bisa menyebabkan berbagai macam masalah yang serius," jelas dr. Hery.

Cuci darah juga bisa dilakukan pada pasien gagal ginjal yang sedang menunggu donor organ ginjal. Ini terjadi pada pasien gagal ginjal kronis, dimana ginjalnya sudah tidak bisa dipulihkan kembali dan harus menunggu donor untuk mengganti ginjalnya.

"Namun cuci darah bisa dihindari dengan memperhatikan gaya hidup agar tetap sehat, seperti tetap rutin berolahraga, menjaga kadar gula serta tekanan darah, juga memenuhi kebutuhan cairan dengan mengonsumsi air putih minimal 8 gelas sehari," pungkas dr. Hery.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI