Pentingnya Tangani Pasien Stroke dengan Cepat dan Tepat di Rumah Sakit

Iman Firmansyah Suara.Com
Kamis, 15 Agustus 2024 | 16:15 WIB
Pentingnya Tangani Pasien Stroke dengan Cepat dan Tepat di Rumah Sakit
Ilustrasi Stroke.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Stroke menempati peringkat kedua penyebab kematian di seluruh dunia dan merupakan salah satu penyebab utama kecacatan, sehingga menimbulkan beban ekonomi yang signifikan.

Secara global, angka mortalitas tahunan akibat stroke adalah sekitar 5,5 juta. Beban stroke tidak hanya terletak pada angka kematian yang tinggi, tetapi juga morbiditas yang tinggi yang mengakibatkan hingga 50% penyintas mengalami cacat kronis.

Sementara itu, di Indonesia, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi stroke di Indonesia meningkat dari 7 per 1000 penduduk pada tahun 2013, menjadi 10,9 per 1000 penduduk pada tahun 2018.

Perlu diketahui, periode emas untuk mengurangi risiko kematian dan kecacatan permanen yang disebabkan oleh stroke adalah 4,5 jam.

Oleh sebab itu, pasien stroke harus segera mendapatkan penanganan di rumah sakit yang tepat. Selain itu, kurangnya pengenalan tanda-tanda peringatan stroke merupakan faktor penyebab penting dari keterlambatan pelaporan stroke di rumah sakit.

dr. Peter Gunawan Ng, SpN, FAf Neurologie (DE) menjelaskan, gejala aritmia tidak boleh dianggap remeh karena gangguan irama jantung dapat meningkatkan risiko berbagai komplikasi serius, seperti pembekuan darah di jantung dan emboli yang menyumbat pembuluh darah di otak yang memicu stroke.

"Oleh karena itu istilah “Time is Brain” memang dapat dapat dibuktikan dengan mengukur waktu. Sejak tahun 2013 kita selalu berupaya menyesuaikan regulasi penanganan pasien stroke, terutama untuk mengoptimalkan waktu penanganan. Saat ini, dengan fasilitas dan keahlian seluruh tim ahli kami mampu mengurangi door to needle time dari 75 menit ke 37 menit," ucapnya di Jakarta, Kamis (15/8/2024).

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP (K), FIHA,  menambahkan untuk penanganan stroke selama tahap akut, beberapa prosedur pembedahan dan pengobatan mungkin diperlukan dan unit perawatan stroke yang memadai terbukti mampu mengurangi risiko kematian dan kecacatan pada pasien.

Terapi trombolitik dengan rtPA merupakan terapi yang direkomendasikan oleh Heart American Heart Association/American Stroke Association (AHA/ASA) dan European Stroke Organization (ESO) untuk pasien dengan stroke iskemik akut yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Baca Juga: Tragis! Nyawa Tak Tertolong, Nenek di Penjaringan Pengidap Stroke Tewas Terpanggang

Terapi trombolitik akan mengurangi kecacatan sedang hingga berat, sampai 30%. Tindakan prosedur trombolitik dapat dilakukan setelah pasien melakukan pemeriksaan diagnostic, yaitu CT-Scan, dan dapat dilanjutkan therapi thrombolysis bila dinyatakan stroke dengan sumbatan, yang menjadi unggulan Siloam TB Simatupang yaitu Trombolysis at CT-Scan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI