Lindungi Otak Si Kecil dari Kernikterus: Panduan Lengkap untuk Orang Tua

Senin, 07 April 2025 | 09:55 WIB
Lindungi Otak Si Kecil dari Kernikterus: Panduan Lengkap untuk Orang Tua
Ilustrasi bayi (freepik.com/sutlafk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

1. Mencegah Kerusakan Otak yang Lebih Parah

Bilirubin yang menumpuk dalam jumlah berlebihan di otak dapat merusak sel-sel otak secara permanen. Semakin lama bilirubin berada di otak, semakin besar kerusakan yang terjadi.

Dengan deteksi dini, penanganan dapat segera dilakukan untuk menurunkan kadar bilirubin dalam darah dan mencegah kerusakan otak yang lebih parah.

2. Meningkatkan Peluang Pemulihan

Semakin cepat kernikterus terdeteksi dan diatasi, semakin besar peluang bayi untuk pulih sepenuhnya atau dengan sedikit komplikasi. Penanganan dini dapat membantu mencegah terjadinya kerusakan otak yang progresif dan meningkatkan kualitas hidup bayi di masa depan.

3. Memungkinkan Intervensi yang Tepat

Dengan deteksi dini, dokter dapat memberikan intervensi yang tepat sesuai dengan kondisi bayi. Intervensi ini dapat berupa terapi fototerapi untuk membantu tubuh memecah bilirubin, transfusi darah, atau pemberian obat-obatan tertentu.

4. Meminimalkan Komplikasi Jangka Panjang

Komplikasi jangka panjang akibat kernikterus dapat sangat bervariasi, mulai dari gangguan motorik, gangguan pendengaran, hingga keterlambatan perkembangan.

Baca Juga: Bayi Baru Lahir Wajib Zakat Fitrah? Ini Hukum dan Cara Hitungnya

Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, risiko terjadinya komplikasi jangka panjang dapat diminimalkan.

Kesimpulan

Kernikterus adalah kondisi serius yang terjadi akibat penumpukan bilirubin di otak bayi. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan otak permanen jika tidak segera dideteksi dan ditangani.

 Gejala kernikterus sangat beragam, mulai dari kulit dan mata kuning, demam, gangguan gerakan, hingga perubahan perilaku. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah kerusakan otak yang lebih parah dan meningkatkan peluang pemulihan.

Beberapa komplikasi jangka panjang yang dapat terjadi akibat kernikterus antara lain cerebral palsy, tuli, keterlambatan perkembangan, dan gangguan belajar.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk waspada terhadap tanda-tanda dan gejala kernikterus serta segera membawa bayi ke dokter jika mencurigai adanya masalah. Dengan penanganan yang tepat, kerusakan otak akibat kernikterus dapat dicegah atau diminimalkan. ***

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI