7 Mitos Protein, Benarkah Lansia Dilarang Banyak Protein?

Riki Chandra Suara.Com
Kamis, 24 Juli 2025 | 20:25 WIB
7 Mitos Protein, Benarkah Lansia Dilarang Banyak Protein?
Ilustrasi protein untuk tubuh. [Dok. Antara]

Suara.com - Protein dikenal sebagai zat gizi penting untuk menunjang kesehatan tubuh, mulai dari pembentukan otot, tulang hingga regenerasi sel.

Sayangnya, berbagai mitos tentang protein masih beredar luas di masyarakat, menyesatkan banyak orang tentang bagaimana seharusnya asupan protein dikonsumsi.

Dikutip dari Health, berikut tujuh mitos seputar protein yang perlu diklarifikasi agar masyarakat tidak keliru dalam mengatur pola makan sehat mereka.

1. Kebutuhan protein hanya bisa didapat dari daging

Fakta menunjukkan bahwa sumber protein nabati juga mampu memenuhi kebutuhan tubuh. Meskipun sebagian besar protein nabati tidak lengkap karena kekurangan satu asam amino esensial, kombinasi berbagai sumber seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan dapat memberikan asupan yang cukup.

Penelitian menyarankan vegetarian dan vegan mengonsumsi 20–40% lebih banyak protein dibanding protein hewani untuk mencukupi kebutuhan asam amino esensial.

2. Lansia tak membutuhkan banyak protein

Mitos ini justru berbahaya. Seiring bertambahnya usia, terjadi penurunan massa otot dan efisiensi penyerapan protein (resistensi anabolik). Oleh karena itu, individu berusia di atas 65 tahun dianjurkan mengonsumsi 1–1,3 gram protein per kilogram berat badan per hari untuk mendukung fungsi fisik dan menjaga kesehatan tulang.

3. Protein hanya untuk orang yang aktif

Meski orang aktif butuh lebih banyak protein, bukan berarti orang yang tidak berolahraga tak memerlukannya. Penelitian menunjukkan bahwa semua orang dewasa sehat sebaiknya mengonsumsi 1–1,2 gram protein per kilogram berat badan setiap hari, apapun tingkat aktivitas fisiknya.

4. Tubuh hanya menyerap 30 gram protein sekali makan

Studi terbaru tahun 2023 membantah mitos ini. Ditemukan bahwa konsumsi hingga 100 gram protein dalam satu waktu tetap memberikan efek anabolik (pembentukan otot) yang signifikan, terutama saat tubuh berada dalam kondisi stres fisik atau metabolik.

5. Diet tinggi protein tidak baik bagi ginjal

Pada orang sehat, konsumsi diet tinggi protein hingga lima kali lipat dari angka kecukupan gizi terbukti aman dan tidak membahayakan fungsi ginjal. Namun, penderita gangguan ginjal tetap harus mengontrol asupan protein dengan bimbingan medis.

6. Mengonsumsi protein tinggi berbahaya bagi tulang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI