Suara.com - Produk herbal Indonesia kembali mencatat prestasi di kancah internasional. SANGA SANGA, minyak balur unggulan dari PT Kutus Kutus Herbal, sukses menarik perhatian global saat berpartisipasi dalam ajang prestisius World Intellectual Property Organization (WIPO) General Assembly 2025 di Jenewa, Swiss, yang berlangsung pada 7–17 Juli 2025.
"Kehadiran SANGA SANGA menjadi bukti nyata bahwa produk herbal asli Indonesia mampu bersaing dan mendapat tempat terhormat di panggung global," ujar Riva Effrianti, CEO & Founder Sanga Sanga by PT Kutus Kutus Herbal.
Partisipasi ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia untuk mempromosikan produk-produk lokal yang berbasis kekayaan intelektual (KI) ke seluruh dunia.
Delegasi Indonesia di WIPO General Assembly 2025 dipimpin langsung oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Supratman Andi Agtas, dengan kehadiran tokoh penting seperti Staf Khusus Presiden RI bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto. Kehadiran mereka menegaskan bahwa ekonomi kreatif Indonesia, yang didukung oleh kekayaan intelektual nasional, memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat global.
Dalam forum internasional ini, SANGA SANGA tampil sejajar dengan berbagai merek nasional ternama lainnya, seperti WARDAH dan KAHF dari PT Paragon Technology and Innovation. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki lini produk yang tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga sarat akan nilai-nilai tradisional yang mampu memberikan dampak global.
Kehadiran SANGA SANGA mendapat sambutan positif dari pengunjung internasional. Delegasi dari Afrika Selatan, misalnya, secara khusus menunjukkan ketertarikan yang tinggi dan membawa pulang sampel sabun herbal SANGA SANGA. Perhatian dari delegasi asing ini menjadi indikasi kuat bahwa produk SANGA SANGA tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga mulai diakui dan dikukuhkan sebagai produk herbal kebanggaan Indonesia di pasar global.
Dengan formulasi yang menggunakan bahan-bahan alami dan khasiat yang telah terbukti oleh jutaan pelanggan di Indonesia, SANGA SANGA menjadi simbol keberhasilan pemanfaatan kekayaan hayati Indonesia yang diolah melalui inovasi lokal. Produk ini tidak hanya menawarkan manfaat kesehatan, tetapi juga membawa narasi tentang warisan budaya, keaslian bahan baku, serta komitmen terhadap standar produksi yang tinggi dan berkelanjutan.