Suara.com - Seiring semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup aktif dan sehat, banyak orang mulai rutin melakukan aktivitas olahraga.
Mulai dari jogging santai di pagi hari hingga mengikuti latihan intensif di gym, partisipasi masyarakat dalam olahraga terus meningkat. Namun, di balik semangat yang membara itu, risiko cedera olahraga justru sering diabaikan.
Padahal, cedera dapat menjadi kendala serius yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Menurut dr. L Grace Tumbelaka, Sp.KO., Subsp.ALK (K), seorang spesialis kedokteran olahraga, jenis cedera yang paling sering dialami oleh para penggiat olahraga adalah keseleo, robekan otot, cedera lutut, dan nyeri punggung.
Cedera-cedera tersebut tidak hanya terjadi pada atlet profesional, tetapi juga pada masyarakat umum yang berolahraga secara rutin.
“Banyak orang sering kali menyepelekan nyeri yang muncul saat berolahraga dan tetap memaksakan diri melanjutkan aktivitas. Padahal, hal ini justru memperburuk kondisi cedera dan memperpanjang masa pemulihan,” jelas dr. Grace.

Cedera olahraga bisa muncul karena berbagai faktor, mulai dari kurangnya pemanasan sebelum beraktivitas, teknik gerakan yang salah, hingga penggunaan alat yang tidak tepat atau kondisi fisik yang sudah lelah.
Selain itu, mengabaikan waktu pemulihan setelah latihan juga sangat berisiko. Tubuh yang dipaksa terus bekerja tanpa istirahat cukup akan lebih rentan mengalami cedera. Oleh sebab itu, mengenali tanda-tanda awal cedera sangat penting agar penanganan bisa dilakukan sejak dini.
Untuk cedera ringan, ada cara sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Metode R.I.C.E.—yang terdiri dari istirahat, kompres es, pembalutan elastis, dan elevasi bagian tubuh yang cedera—terbukti efektif sebagai langkah pertolongan pertama.
Namun, jika nyeri tidak kunjung reda, pembengkakan bertambah parah, atau gerakan bagian tubuh terganggu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis atau fisioterapis untuk penanganan lebih lanjut. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah cedera berkembang menjadi masalah kronis yang lebih sulit disembuhkan.
Baca Juga: Dag Dig Dug Cedera Daniel Marthin, Lutut Bengkak Sulit Ditekuk
Lebih jauh, pencegahan cedera olahraga jauh lebih baik daripada harus mengobatinya. Pemanasan yang cukup sebelum berolahraga, teknik yang benar saat melakukan gerakan, serta perlengkapan yang sesuai menjadi fondasi penting untuk mengurangi risiko cedera.