Suara.com - Serangan nyeri tajam, panas, dan pembengkakan hebat yang tiba-tiba muncul di persendian, terutama jempol kaki, lutut, atau pergelangan tangan di tengah malam.
Bagi para penderita asam urat, skenario horor ini adalah kenyataan yang sangat akrab. Kondisi yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat ini seringkali dipicu oleh apa yang kita konsumsi. Diet menjadi kunci utama dalam mengendalikan kadar asam urat dalam darah.
Mengelola asam urat bukan berarti hidup tanpa rasa. Ini tentang menjadi lebih cerdas dan selektif dalam memilih asupan.
Ada beberapa kelompok makanan yang dikenal sebagai "musuh bebuyutan" karena kandungan purinnya yang sangat tinggi. Purin adalah senyawa kimia yang akan dipecah tubuh menjadi asam urat. Semakin tinggi asupan purin, semakin besar risiko serangan nyeri yang menyiksa.
Lalu, siapa saja 'pasukan' makanan yang harus Anda waspadai dan hindari di meja makan demi sendi yang sehat? Berikut adalah 5 kelompok utamanya.
1. Sang Jenderal: Jeroan dan Organ Hewan
Jika ada satu kelompok makanan yang harus dihindari secara mutlak oleh penderita asam urat, inilah juaranya. Jeroan atau organ dalam hewan mengandung konsentrasi purin yang ekstrem.
Makanan lezat seperti soto babat, gulai otak, atau sambal goreng hati mungkin terasa nikmat di lidah, namun merupakan bom waktu bagi sendi Anda.
Contoh Makanan: Hati, ampela, usus, babat, paru, limpa, ginjal, dan otak.
Baca Juga: Kisah Disabiltas Tetap Semangat Jalan Kaki hingga Ratusan Kilometer Demi Antar Makanan
Mengapa Berbahaya: Kandungan purin dalam jeroan bisa mencapai lebih dari 400 mg per 100 gram sajian, level yang sangat tinggi dan hampir pasti akan memicu kenaikan drastis kadar asam urat.
2. Pasukan Daging Merah
Daging merah, meskipun sumber protein yang baik, juga menjadi salah satu kontributor utama purin dalam diet.
Konsumsi daging merah secara berlebihan dapat secara signifikan meningkatkan risiko serangan asam urat berulang. Ini bukan berarti Anda harus menjadi vegetarian total, tetapi moderasi adalah kunci.
Contoh Makanan: Daging sapi, daging kambing, daging domba, dan daging babi.
Tips Aman: Batasi konsumsi daging merah tidak lebih dari 1-2 kali seminggu dengan porsi yang terkontrol (sekitar 100 gram per sajian). Pilih potongan daging tanpa lemak dan hindari mengolahnya menjadi produk olahan seperti sosis atau kornet yang seringkali mengandung pengawet dan purin tambahan.
3. Armada Seafood Tertentu
Lautan memang kaya akan nutrisi, namun bagi penderita asam urat, beberapa penghuninya adalah zona terlarang. Beberapa jenis ikan dan hasil laut memiliki kadar purin sedang hingga sangat tinggi yang dapat memicu serangan gout.
Seafood Tinggi Purin yang Harus Dihindari: Ikan sarden, makarel, haring, ikan teri, dan kerang. Makanan laut ini seringkali menjadi pemicu kuat.
Seafood dengan Purin Sedang (Batasi Konsumsi): Udang, kepiting, dan lobster. Boleh dikonsumsi sesekali dalam porsi kecil.
Info Penting: Tidak semua seafood buruk. Ikan dengan daging putih seperti ikan kod atau nila umumnya memiliki kadar purin yang lebih rendah.
4. Jebakan Manis Minuman Berfruktosa
Ini adalah musuh yang seringkali tidak disadari. Banyak yang fokus pada makanan gurih, padahal minuman manis adalah pemicu yang sangat kuat.
Fruktosa, terutama dalam bentuk sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS) yang banyak ditemukan pada minuman kemasan, dapat merangsang produksi asam urat oleh tubuh.
Contoh Minuman: Minuman bersoda, jus buah dalam kemasan (dengan tambahan gula), minuman energi, dan es teh manis kemasan.
Mengapa Berbahaya: Tubuh memetabolisme fruktosa dengan cara yang berbeda dari glukosa, dan proses ini dapat meningkatkan sintesis purin. Studi menunjukkan hubungan kuat antara konsumsi minuman manis dan peningkatan risiko gout.
5. Alkohol, Si Pemicu Ganda
Alkohol adalah musuh dengan serangan ganda bagi penderita asam urat. Pertama, alkohol meningkatkan produksi asam urat di dalam tubuh. Kedua, dan ini yang paling berbahaya, alkohol mengganggu fungsi ginjal dalam membuang kelebihan asam urat dari tubuh.
Bir adalah yang Terburuk: Bir secara khusus sangat berbahaya karena tidak hanya mengandung alkohol, tetapi juga kaya akan purin yang berasal dari ragi yang digunakan dalam proses pembuatannya.
Minuman Lain: Meskipun wine (anggur) dalam jumlah sangat terbatas dianggap memiliki risiko lebih rendah, semua jenis alkohol pada dasarnya berpotensi memicu serangan dan sebaiknya dihindari, terutama saat kadar asam urat sedang tinggi.