Telur menetas di dalam usus halus, melepaskan larva mikroskopis.
3. Perjalanan ke Paru-Paru
Larva kemudian menembus dinding usus dan masuk ke aliran darah atau sistem limfatik.
Mereka melakukan perjalanan ke jantung dan akhirnya menetap di paru-paru.
4. Naik ke Tenggorokan
Setelah beberapa waktu di paru-paru, larva naik ke saluran pernapasan hingga ke tenggorokan.
Dari sini, larva akan tertelan kembali dan masuk ke sistem pencernaan untuk kedua kalinya.
5. Menjadi Cacing Dewasa
Larva yang kembali di usus halus, tumbuh menjadi cacing dewasa.
Baca Juga: Ngantuk tapi Tertawa, Publik Murka Respons Menko Pratikno soal Kasus Balita Cacingan: Nirempati!
Seekor cacing betina dewasa mampu menghasilkan hingga 200.000 telur setiap hari, yang kemudian dikeluarkan melalui tinja dan siap menginfeksi orang lain.
Gejala Askariasis dari yang Tak Terlihat Hingga Mematikan
Pada infeksi ringan, penderita mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Namun, ketika jumlah cacing di dalam tubuh menjadi banyak, seperti dalam kasus Raya, gejalanya bisa menjadi sangat parah.
Gejala di Paru-Paru (Fase Migrasi Larva):
- Batuk terus-menerus.
- Sesak napas atau napas berbunyi (mengi).
- Demam ringan.
Gejala di Usus (Fase Cacing Dewasa):
- Nyeri perut yang tidak jelas.
- Mual dan muntah.
- Diare atau adanya darah pada tinja.
- Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan.
Pada kasus infeksi berat, cacing dewasa bisa keluar dari mulut atau hidung, seperti yang terjadi pada Raya.