Suara.com - Setiap 12 Agustus, dunia merayakan Hari Remaja Internasional. Momen ini bukan cuma peringatan seremonial, tapi pengakuan bahwa remaja punya peran penting dalam pembangunan sosial, budaya, hingga ekonomi.
Namun, di balik semangat itu, ada isu yang sering kali dianggap remeh tapi nyata terasa: menstruasi.
Buat sebagian remaja perempuan, datang bulan masih jadi hal yang bikin minder, nggak nyaman, bahkan dianggap hambatan untuk berprestasi.
Nyeri haid, mood swing, sampai rasa lelah bisa membuat aktivitas jadi terbatas. Padahal, menstruasi adalah proses alami yang justru menandakan tubuh sehat dan berfungsi dengan baik.
Sayangnya, menurut data Bank Dunia, masih ada sekitar 500 juta perempuan di dunia yang belum punya akses memadai terhadap informasi, produk, maupun fasilitas kebersihan menstruasi.
Melihat tantangan ini, PT Uni-Charm Indonesia Tbk (Unicharm) menggelar talkshow bertajuk “Stay Charming Everyday – Menstruasi Bukan Hambatan Meraih Mimpi” di SMA Islam Al Azhar 17 Karawang pada 15 Agustus 2025.

Acara ini menghadirkan psikolog klinis anak dan remaja, perwakilan karyawan perempuan muda Unicharm, serta siswi berprestasi dari sekolah tersebut.
Tujuannya jelas, memberi edukasi dan dukungan moral supaya remaja perempuan tetap percaya diri meski sedang menstruasi.
Cara Tetap Percaya Diri Beraktivitas Meski Sedang Menstruasi
Baca Juga: Takut Kelihatan Tua dan Menor? Ini 5 Warna Lipstik Wajib Coba untuk Pemula
Menstruasi sering kali datang dengan “paket lengkap”: nyeri perut, mood swing, sampai rasa nggak percaya diri. Hal ini wajar dialami banyak remaja perempuan.
Namun, menurut psikolog klinis anak, remaja, dan keluarga Ayoe Sutomo, M.Psi., menstruasi seharusnya tidak jadi penghalang untuk tetap aktif dan produktif.
“Menstruasi itu proses alami dan sehat yang menandakan tubuh seorang perempuan sedang berfungsi dengan baik,” jelasnya. Jadi, nggak perlu minder hanya karena sedang haid.
Bahkan, perasaan gampang marah, tiba-tiba sedih, atau moody saat menstruasi adalah hal yang sangat normal. Ayoe menyarankan agar remaja tidak memendam perasaan itu sendirian.
“Ceritakan pada orang tua, guru, atau teman yang dipercaya. Dengan berbagi cerita, beban bisa terasa lebih ringan dan kita bisa dapat masukan yang bermanfaat,” katanya.
Saat mood sedang tidak baik, scrolling media sosial tanpa henti justru bisa memperburuk suasana hati. Jadi, coba ganti waktu luang dengan aktivitas yang bikin rileks, seperti journaling, mendengarkan musik favorit, atau sekadar istirahat cukup.