Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!

Dinda Rachmawati Suara.Com
Rabu, 15 Oktober 2025 | 22:30 WIB
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
GE HealthCare dan IKATEMI Melatih Tenaga Biomedis Mengelola Teknologi Pencitraan Medis untuk Kanker (Dok. Istimewa)
Baca 10 detik
  • GE HealthCare dan IKATEMI melatih tenaga biomedis mengelola teknologi pencitraan medis untuk mendukung penanganan kanker.
  • RS Kemenkes Surabaya siap menjadi pusat pendidikan dan inovasi kesehatan.
  • Program ini memperkuat kemandirian dan ketahanan sistem kesehatan nasional lewat peningkatan kompetensi lokal.

Suara.com - Di tengah meningkatnya angka kasus kanker di Indonesia, kemampuan tenaga biomedis dalam mengelola teknologi pencitraan medis menjadi faktor krusial dalam mendukung diagnosis dan perawatan yang akurat. 

Menyadari hal itu, GE HealthCare bersama Ikatan Elektromedis Indonesia (IKATEMI) melanjutkan kolaborasi strategis mereka melalui Workshop Eksklusif di RS Kemenkes Surabaya, sebagai tindak lanjut dari Training of Trainers (ToT) PET dan SPECT CT yang dimulai sejak Desember 2024.

Program ini bertujuan memperkuat kompetensi tenaga biomedis agar mampu mengoperasikan, merawat, dan mengoptimalkan teknologi pencitraan modern seperti CT, MRI, PET, dan SPECT — yang menjadi tulang punggung deteksi dan terapi kanker di era Precision Care.

Membangun Pusat Pendidikan dan Inovasi Kesehatan

Plh Direktur Utama RS Kemenkes Surabaya, Dr. Martha Muliana Lumogom Siahaan, SH, MARS, M.Kes, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari transformasi layanan kesehatan nasional.

“RS Kemenkes Surabaya merasa terhormat dapat bekerja sama dengan GE HealthCare dan IKATEMI dalam meningkatkan edukasi dan inovasi di bidang perawatan kanker. Sebagai rumah sakit vertikal terbesar di Jawa Timur, kami berkomitmen menjadi center of excellence yang mengintegrasikan layanan klinis, pendidikan, dan penelitian,” ujarnya.

Dr. Martha juga menambahkan bahwa kemitraan lintas sektor seperti ini memperkuat peran rumah sakit sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia yang berorientasi pada pasien.

“Kegiatan ini memperlihatkan bagaimana kolaborasi publik dan swasta dapat memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kompetensi tenaga medis dan teknis,” tambahnya.

Penguatan Kapasitas Tenaga Biomedis di Seluruh Indonesia

Baca Juga: BPJS Kesehatan Akan Hapus Tunggakan Iuran Rp7,6 T, Mayoritas dari Peserta Miskin dan Sektor Informal

Sementara itu, Ketua Umum DPP IKATEMI, Agus Komarudin, ST, MT, menyoroti pentingnya sinergi ini dalam menciptakan tenaga biomedis yang andal dan merata kompetensinya di seluruh daerah.

“Kemitraan ini memperkuat pendidikan dan kapasitas teknis tenaga biomedis agar mampu mengoptimalkan serta merawat teknologi pencitraan secara mandiri. Hal ini tidak hanya menjamin akurasi diagnostik, tetapi juga mendorong keseragaman kompetensi di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, tenaga biomedis merupakan garda belakang yang tak kalah penting dalam ekosistem kesehatan, memastikan setiap alat diagnostik bekerja optimal untuk mendukung keputusan klinis dokter dan keselamatan pasien.

Transfer Pengetahuan untuk Ketahanan Sistem Kesehatan

Dari sisi industri, CEO GE HealthCare Indonesia, Kriswanto Trimoeljo (Dadi), menekankan bahwa pelatihan ini bukan sekadar kegiatan teknis, melainkan investasi jangka panjang dalam ketahanan sistem kesehatan nasional.

“Transfer pengetahuan bukan hanya bagian dari pelatihan teknis, tetapi juga upaya membangun kemandirian dan ketahanan sistem kesehatan nasional. Kami ingin memastikan setiap inovasi dapat dimanfaatkan secara optimal oleh talenta lokal, sehingga memberikan hasil nyata terhadap perawatan pasien,” jelas Dadi.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI