suara hijau

Tamparan Keras di KTT Iklim: Bos Besar Lingkungan Dunia Sindir Para Pemimpin Dunia!

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 20 November 2025 | 12:59 WIB
Tamparan Keras di KTT Iklim: Bos Besar Lingkungan Dunia Sindir Para Pemimpin Dunia!
Ilustrasi aksi penyelamatan iklim. (unsplash.com/@markusspiske)
Baca 10 detik
  • Direktur Eksekutif UNEP, Inger Andersen, menyampaikan peringatan keras saat KTT Iklim PBB COP30 mengenai aksi yang belum memadai.
  • Andersen menekankan bahwa menghentikan total penggunaan bahan bakar fosil adalah fokus utama yang harus segera dicapai semua pihak.
  • Ia menyindir ketidakhadiran pemain besar seperti Amerika Serikat, menegaskan penyelamatan planet tidak boleh terhenti oleh isu domestik.

Suara.com - Di saat para pemimpin dunia lagi kumpul-kumpul cantik di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim PBB ke-30 atau COP30, ada satu orang yang sepertinya nggak punya waktu buat basa-basi. Dia adalah Inger Andersen, Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB (UNEP), alias "bos besar"-nya urusan lingkungan hidup sedunia.

Dan pesannya? Super nyelekit. Di tengah semua janji manis dan tepuk tangan, Andersen justru memberikan "semprotan" keras yang intinya cuma satu: waktu kita sudah di ujung tanduk, dan apa yang kalian lakukan sekarang itu sama sekali belum cukup!

Jangan Keburu Seneng Dulu!

Andersen mengakui, sejak Perjanjian Paris satu dekade lalu, memang ada beberapa negara yang mulai "tobat" dan meningkatkan komitmen iklim mereka. Tapi, ia dengan tegas menolak anggapan bahwa kita boleh merasa puas.

Menurutnya, kemajuan yang ada itu masih "seuprit" banget kalau dibandingkan dengan masalahnya yang sudah "segede gaban".

“Kenaikan ambisi memang terlihat, tapi skalanya belum sebanding dengan ancaman yang kita hadapi,” ujar Andersen.

Sebuah "tamparan" keras yang seolah ingin bilang, "Jangan keburu senang, perjalanan kita masih super jauh!"

'Musuh' Utamanya Cuma Satu: Bahan Bakar Fosil!

Andersen juga nggak mau lagi ada diskusi yang muter-muter. Menurutnya, semua perundingan, mau itu formal atau informal, harus punya satu tujuan akhir yang jelas: mengurangi dan akhirnya menghentikan total penggunaan bahan bakar fosil.

Baca Juga: Garis Pertahanan Terakhir Gagal? Batas 1,5C Akan Terlampaui, Krisis Iklim Makin Gawat

Baginya, inilah "biang kerok" dari semua masalah iklim. Selama kita semua masih "kecanduan" minyak, batu bara, dan gas, semua janji soal iklim itu cuma omong kosong.

“Kita semua termasuk sistem ekonomi global yang masih ketergantungan pada bahan bakar fosil. Karena itu, transisi menuju energi yang bersih harus dipercepat,” tegasnya.

'Sentilan' Halus buat Amerika Serikat yang Absen

Nah, di sinilah letak drama panggung dunianya. KTT Iklim sepenting ini justru tidak dihadiri oleh salah satu "pemain" terbesarnya, yaitu Amerika Serikat. Tentu saja, Andersen nggak tinggal diam.

Tanpa menyebut nama secara langsung, ia memberikan "sentilan" halus tapi super tajam. Menurutnya, keberlangsungan proses penyelamatan planet ini tidak boleh bergantung pada satu pihak saja.

Ia berharap semua 193 negara anggota PBB tetap aktif terlibat, nggak peduli apa pun drama politik yang sedang terjadi di dalam negeri mereka masing-masing. Pesannya jelas: mau ada yang ikut atau nggak, pertunjukan untuk menyelamatkan bumi harus tetap berjalan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI