Bandingkan Slepetnomic dan Hilirisasi Digital, Dahnil: Lebih Akademik Hilirisasi Digital

Sabtu, 06 Januari 2024 | 00:00 WIB
Bandingkan Slepetnomic dan Hilirisasi Digital, Dahnil: Lebih Akademik Hilirisasi Digital
Juru bicara (jubir) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak. [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Slepetnomic Gagasan Ekonomi

Ia juga mengklaim bahwa ‘slepetnomic’ merupakan gagasan ekonomi yang sudah diuji oleh para pakar dan berbasis dari pengalaman batin dan rasa.

Cak Imin menjelaskan solusi ‘slepetnomic’ ditujukan untuk memangkas anggaran proyek yang hanya menguntungkan segelintir orang dan justru menyengsarakan masyarakat.

"Ke depan proyek yang menyedot begitu banyak uang rakyat hanya untuk memenuhi selera tertentu, maka kita harus slepet," tutur Cak Imin.

Lebih lanjut, pemangkasan anggaran tersebut akan digunakan untuk pemerataan pembangunan kota dan desa di Indonesia.

Cak Imin juga menjelaskan solusi melalui ‘slepetnomic’ adalah tidak lagi ada pelaku bisnis yang turut membuat peraturan perundang-undangan yang hanya menguntungkan pihaknya.

"Dengan ‘slepetnomic’ kita pastikan pembangunan ekonomi Indonesia dikerjakan pakai hati pakai otak," tuturnya.

Sebagai informasi, tema debat cawapres kali ini terkait dengan Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.

Debat cawapres kali ini dipandu oleh dua moderator, Alfito Deannova dan Liviana Cherlisa. Ada 11 panelis dalam debat cawapres kali ini yang mayoritas berprofesi sebagai akademisi.

Baca Juga: Kubu AMIN Heran dengan Hilirisasi Digital Ala Gibran: Tak Ada dalam Literatur Akademis

Segmen pertama, cawapres diminta menyampaikan visi misi dan program kerja. Kemudian, segmen 2-5 adalah pendalaman visi misi dan program kerja. Terakhir, pada segmen keenam merupakan penutup atau closing statement masing-masing cawapres.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI