Gagal Lolos ke Senayan, Politisi Demokrat Ini Menyesal Perjuangkan Pemilu Terbuka

Jum'at, 15 Maret 2024 | 03:46 WIB
Gagal Lolos ke Senayan, Politisi Demokrat Ini Menyesal Perjuangkan Pemilu Terbuka
Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon. (Suara.com/Rakha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tanpa adanya penindakan, proses demokrasi melalui pemilu dianggap Jansen akan lebih rusak ke depannya.

Hal tersebut disampaikannya karena ia menyadari seluruh caleg 'terpaksa' untuk melakukan praktik politik uang ke masyarakat demi mendapatkan suara.

Kalau tidak melakukannya, maka potensi caleg untuk lolos pun sangat kecil.

Budaya praktik politik uang tersebut juga dianggap Jansen disambut baik oleh masyarakat.

"Pileg akhirnya jadi ajang banyak-banyakan mendata orang dan nebar uang. Dan ini sudah di level dianggap normal bahkan harus dilakukan jika maju pileg," terangnya.

Lebih lanjut, Jansen menilai, visi dan misi dari para caleg sudah tidak lagi penting. Justru hal terpenting ialah seberapa banyak uang yang ditebar caleg.

"Mungkin 99 porsen caleg terpilih di pemilu kali ini karena politik uang atau varian sejenisnya dan ini terjadi di semua tingkatan. Mulai Kabupatan/Kota sampai RI. Mungkin 1 persen saja yg murni terpilih tidak melakukan itu. Namun yang sudah membagi uang tidak terpilih jumlahnya lebih banyak lagi," tegasnya.

Masih dalam unggahan yang sama, Jansen meminta maaf kepada masyarakat yang sudah memilihnya di Pileg 2024.

Meski demikian, Jansen menegaskan kalau dirinya akan tetap terkoneksi dengan masyarakat yang sudah menaruh harapan kepadanya.

Baca Juga: PKB Ungkap Ada Kotak Suara Tak Tersegel di 70 TPS, KPU Sumbar: Hanya 2 TPS

"Walau saya tidak terpilih, silahkan 12 ribu yang telah memilih saya tetap kita berhubungan. Walau bukan dengan “power” atau kewenangan yang dimiliki sebuah lembaga (karena saya tidak duduk), semoga dengan ilmu yang saya punya, saya tetap bisa membantu teman-teman semua."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI