Suara.com - Usulan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi ketua koalisi diungkapkan dari Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jeffrie Geovanie baru-baru ini.
Akan tetapi, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim menyebut, perihal Jokowi menjadi ketua koalisi itu ternyata pernah dibahas dalam sebuah forum.
Baca Juga:
Kunjungi Sumbar Siang Ini, Anies Baswedan Lakukan Sejumlah Agenda
Mantan Istri Dedi Mulyadi Bagikan Momen Persiapkan Menu Buka Puasa Pertama: Bareng Suami Baru
Kantor hingga Rumah Digeledah, Uang Puluhan Miliar Milik Crazy Rich Helena Lim Disita Kejagung
Hermawi tidak menjelaskan secara detail forum apa yang dimaksud.
"Dulu pernah didiskusikan di The Forum," kata Hermawi di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (16/3/2023).
Dalam forum, Hermawi menyebut ada pihak yang tidak sepakat atas usulan itu.
Baca Juga: Bermula dari Baju Adat Ageman Songkok Singkepan Agung, Analis Meyakini Jokowi Merasa Jadi Raja

Pihak yang dimaksud ialah partai yang kini berada di pemerintahan Jokowi.
"Orang koalisi sebelah nggak setuju dengan itu, dari Golkar dan Gerindra," ucapnya.
Lebih lanjut, Hermawi merasa aneh dengan usulan Jokowi menjadi pimpinan koalisi.
"Bisa saja tapi saya nggak tahu teorinya darimana? Kalau koalisi besar dia posisinya sebagai apa?" tanyanya.
Malaysia juga menerapkan adanya koalisi dengan pemimpin, disebut Barisan Nasional.
Barisan Nasional berisikan beberapa partai politik yang mewakili masing-masing etnis Melayu, Tionghoa, India, Bumiputera, dan lainnya di Malaysia.