Keponakan Mahfud MD Sebut KPU Lakukan Kejahatan di Balik Sirekap

Senin, 18 Maret 2024 | 21:42 WIB
Keponakan Mahfud MD Sebut KPU Lakukan Kejahatan di Balik Sirekap
Pakar Informasi dan Teknologi (IT), Hairul Anas Suaidi. [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Nah saya juga melihat ada criminal supreme, jadi ada jejak digital kriminal dalam data yang saya kumpulkan, misal tadi perubahan C1. Kemudian angka-angka yang ditambahkan pada paslon tertentu berpola di satu wilayah bahkan dibasis orang lain," katanya.

Sementara itu dalam kesempatan itu, Ahli Rekayasa Perangkat Lunak dan Manajemen Universitas Pasundan Dr Leony Lidya menuliskan karya ilmiah berjudul Sirekap Saksi Bisu Kejahatan Politik 2024.

Dia mengatakan banyak logika yang tidak benar dari pengaplikasian teknologi Sirekap.

"Saya sudah juga sudah bilang Sirekap, dia menyimpan banyak barang bukti kejahatan itu sendiri," kata dia dalam diskusi.

Dia menilai aplikasi Sirekap seharusnya meminimalisasi kesalahan atau mempercepat penghitungan suara. Namun faktanya, Sirekap justru bekerja seakan memang untuk memenangkan paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Dia mencontohkan ketika Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menginput dokumen, tetapi datanya ketika ditotal tidak relevan dengan hasil yang ditunjukkan Sirekap.

"Yang nggak logisnya adalah dari Sirekap, scan itu suaranya tidak sama, bahkan jauh terus angka setiap paslon. Itu bisa kalau ditotal, itu juga tidak terjadi namanya validasi," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI