Suara.com - Banyak orang tua khawatir dengan perkembangan anak mereka di tengah maraknya sosial media. Mereka berpikir ranah baru ini dipenuhi predator yang siap memangsa atau membully anak mereka.
Alhasil banyak orang tua menghabiskan energinya untuk mencari cara, bagaimana memonitor aktifitas anak mereka di social media demi melindungi sang buah hati.
Padahal, kenyataannya sosial media bisa menjadi tempat bermain yang aman. Dan banyak manfaat yang bisa dipetik dari sana. Anak-anak, seperti halnya orang dewasa, pasti memiliki banyak hal yang bisa dibagi. Mulai apa yang dialami hari itu, foto-foto, dan momen-momen membahagiakan lainnya. Walaupun tentu, tak semua hal bisa dibagi.
Untuk itu ada sejumlah ‘aturan’ yang perlu mulai dikenalkan kepada anak-anak agar mereka tetap aman bersosial-media. Berikut aturan itu:
- Pikirkan sebelum mempublikasikan sesuatu. Sejak awal tanamkan kesadaran untuk menghitung dampak atau resiko saat dia memposting sesuatu.
- Minta ijin sebelum mempublikasikan foto seseorang, apalagi jika dia berniat untuk menyebutkan nama orang dari foto yang akan dipublikasikan (tag). Sebagian orang menilai ini mengganggu privasi mereka.
- Kenali teman-temannya. Banyak anak yang bangga jika memiliki banyak teman di akun social medianya. Padahal ia belum tentu kenal baik dengan mereka semua.
- Berhati-hatilah saat menghapus akun sesorang dari daftar pertemanan. Penelitian mengungkap banyak orang gusar saat namanya dihapus dari daftar pertemanan. Apalagi jika mereka berteman baik di dunia nyata. Dan ini bisa menjadi masalah besar bagi mereka yang masih di usia remaja.
- Bersikap wajar dan apa adanya. Tak mudah memang menjelaskan sewajarnya kepada anak-anak. Tetapi penggunaan bahasa di social media adalah hal penting. Hindari penggunaan kata-kata-kata kasar yang bisa menyinggung orang lain, bahkan ketika mengritik orang lain. (dailynews.com)