Suara.com - Suvenir adalah salah satu hal yang selalu dicari oleh para wisatawan saat mengunjungi suatu tempat.
Namun di Jakarta, mencari suvenir adalah hal yang cukup sulit.
Padahal di Indonesia, kata Pincky S. R. Sudarman, selaku Ketua Juri JSDA 2014, Jakarta adalah kota kedua yang memiliki tingkat kunjungan wisatawan terbanyak setelah Bali.
Beranjak dari kondisi itulah Dekranasda DKI Jakarta membuat ajang tahunan yang dinamakan Jakarta Souvenir Award (JSDA).
Untuk turut merayakan HUT DKI Jakarta dan menyambut musim liburan sekolah di Senayan City, karya-karya para finalis JSDA tahun ini, kini dipamerkan di Main Atrium, Lantai 1, Senayan City, Jakarta mulai 17 hingga 22 Juni 2014.
Menurut Pincky, peserta yang mengikuti JSDA memiliki tingkatannya masing-masing yakni, mahasiswa atau umum, UKM dan profesional.
"Peserta memang lebih banyak tahun lalu. Kami memilih karya mana yang paling mewakili kecantikan Jakarta dalam bentuk souvenir yang difokuskan pada motif batik Betawi yang kaya akan perpaduan warna. Batik betawi sendiri adalah tema karya pada tahun ini," ujarnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Pemenang dari ajang yang telah dilakukan selama lima kali setiap tahunnya ini, lanjut Pincky, akan diumumkan pada 21 Juni 2014 pada pukul 16.00 WIB.
Berbagai karya dipamerkan oleh para peserta, mulai dari aneka jam, kaos bergambar patung-patung yang ada di Jakarta, Pop up Card yang menampilkan bangunan-bangunan yang ada di Jakarta, hingga topi dan peci warna warni khas Betawi.
Pincky mengatakan, tujuan dari ajang ini tentu tak sekadar berlomba, tapi produk atau karya dari pemenang dapat diproduksi dan dijual di beberapa pusat perbelanjaan dan Alun-alun Indonesia.