Merasakan Meriahnya Ramadan di Istanbul

Esti Utami Suara.Com
Sabtu, 05 Juli 2014 | 16:43 WIB
Merasakan Meriahnya Ramadan di Istanbul
Suasana masjid di Istambul. (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Semangat Ramadan di Istambul tetap kuat terasa, meski Turki menasbihkan diri sebagai negara sekuler. Di bulan yang suci ini, jalanan Istanbul berubah seolah menjadi arena 'perayaan' selama sebulan penuh.  Lampu warna-warni memperhiasi pepohonan, bangunan dan terutama masjid. Masjid yang benderang hampir selalu penuh sesak oleh pengunjung.

Suasana ini makin meriah dengan munculnya kios-kios sementara yang menjual buku-buku agama, berbagai perlengkapan, makanan ringan tradisional dan berbagai mainan dan barang kebutuhan untuk anak-anak.

Namun Ramadan, juga berarti menahan diri. banyak kafe yang biasanya menjual minuman beralkohol menutup usahanya selama bulan Ramadan. Kolam renang umum juga akan kurang ramai saat puasa, karena orang tidak diizinkan untuk berenang.

Jadi buat Anda yang ingin berkunjung ke Istanbul di bulan Ramadan, lebih baik untuk menahan diri dari makan, minum (dan bahkan merokok) di jalan-jalan atau ruang publik. Cobalah untuk melakukannya di raung yang lebih tertutup seperti restoran dan kafe. Restoran bakal sepi saat makan siang, tapi staf mengerti Anda bukan Muslim dan akan dengan senang hati melayani.

Setelah adzan Magrib berkumandang, perlahan Istanbul akan berubah seperti karnaval. Lampu warna-warni mulai menyala, dan masjid menjadi benderang.   Sesaat setelah adzan Magrib dikumandangkan, imam akan menyalakan lampu hijau di menara masjid, menandakan saatnya berbuka. Anda akan menyaksikan bagaimana orang-orang dengan sabar menunggu tanda untuk memulai seremonial ini.

Untuk berbuka warga Istambul punya makanan khusus yakni pidesi, yang biasanya disajikan dalam kondisi hangat masih fresh dari panggangan. Makanan ringan ini, terdiri dari roti pide datar yang baru dipanggang, acar sayuran, zaitun, edibles dan makanan yang mudah disiapkan lainnya. Makanan pembuka ini biasanya dinikmati berkelompok bersama anggota keluarga ataupun teman-teman.

Makan malam yang lebih rumit biasanya menyusul kemudian di malam harinya. Dan selama Ramadan, restoran-restoran di Istambul akan merias diri. Berbagai program digelar khusus untuk Ramadan. Sebagian besar restoran menawarkan menu buffet khusus untuk Ramadan.

Di malam hari, masjid-masjid semarak oleh warga yang menjalankan ibadah salat tarawih. Namun banyak juga warga yang melaksanakan salat tarawih di rumahnya masing-masing.

Satu-satunya ketidak nyamanan  yang mungkin dirasakan saat berada di Istambul saat Ramadan, adalah drumer yang berkeliling dari jalan ke jalan di tengah malam. Mereka memukul-mukul drum besar itu untuk membangunkan warga lainnya agar dapat menyiapkan sahur. Tapi Anda cukup menutup kuping khan? (wittistanbul.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI