Infografis
Suara.com - Ilmuwan Kanada menyimpulkan bahwa orgasme pada perempuan adalah lebih besar dipengaruhi oleh pikiran dan emosi daripada stimulasi mekanik bagian tubuh tertentu.
Oleh karena itu, perempuan yang mengalami masalah dengan orgasme harus memiliki pikiran erotis lebih sering.
Para ilmuwan dari University of Ottawa mempertanyakan banyak perempuan yang mengeluhkan masalah konstan dengan orgasmenya.
Untuk perbandingan, mereka melakukan survei lain yang melibatkan para perempuan yang tidak memiliki masalah yang sama. Ternyata, dalam kasus pertama, perempuan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki fantasi erotis saat berhubungan seks, dan sering mencoba untuk fokus hanya pada sensasi tubuh.
Pendekatan dengan pasangan di tempat tidur ternyata tidak efektif. Perlu dicatat bahwa kedua kelompok perempuan tidak punya masalah dengan orgasme saat masturbasi dalam kesendirian (tanpa pasangan).
Pada titik ini, mereka semua memiliki sekitar tingkat yang sama dari fantasi seksual. Menurut penulis studi Pascal De Sutter, dampak pemikiran tentang kepuasan seksual perempuan jauh lebih tinggi daripada umumnya.
Selain itu, para ilmuwan telah memperhatikan fenomena aneh dari pembelajaran seksual perempuan. Seperti diketahui, intensitas orgasme laki-laki tergantung pada usia, dan yang lebih muda lebih mungkin untuk mengalami kepuasan seksual. Namun tidak demikian dengan orgasme pada perempuan. Perempuan dewasa secara signifikan lebih mungkin untuk mengalami orgasme, dibandingkan dengan gadis-gadis yang sangat muda.
Menurut para peneliti, hal ini karena seorang perempuan mempelajari tubuhnya lebih baik dengan usia dan sadar membentuk hubungan antara pikiran dan orgasme. Inilah yang membantu dia mendapatkan lebih banyak kenikmatan dari hubungan seksual selama bertahun-tahun. (Genius Beauty)
