Sisca Soewitomo, Menduniakan Sajian Indonesia

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 06 April 2015 | 20:18 WIB
Sisca Soewitomo, Menduniakan Sajian Indonesia
Sisca Soewitomo. (Foto: Dok. pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bila merunut lagi bagaimana awalnya ia merintis karier di dunia kuliner, setelah menamatkan kuliah di Jurusan Perhotelan, Akademi Pariwisata Trisakti, Jakarta, Sisca memulai karirnya sebagai asisten dosen hingga dosen senior di Akademi Pariwisata Trisakti, sejak 1977-1991. Kemudian, ia mendapatkan beasiswa di China Baking School, Taipei, Taiwan, dan American Institute Of Baking, Manhattan Kansas, USA.

Tak hanya sukses berkarier di bidang akademik, Sisca juga pernah bekerja di sebuah majalah perempuan terkenal sebagai manajer proyek khusus pada 1991-1995. Setelah itu, ia bekerja di perusahaan makanan beku sebagai product development manager, membuat formula nugget, seafood, ayam dan dimsum, dan dari tahun 1995-1999 .

Kariernya di dunia kuliner semakin bersinar tatkala Sisca di percaya untuk menjadi Celebrity Chef di sebuah stasiun TV swasta untuk program Aroma, selama lebih dari 12 tahun, dari 1996-2008. Sejak itulah ia sering diundang untuk mengisi acara demo masak di seluruh Indonesia, bahkan beberapa kali menjadi bintang iklan produk boga, food stylish untuk packaging merek-merek makanan terkenal, konsultan kuliner untuk hotel dan perusahan-perusahaan besar.

Sisca Soewitomo bersama keluarga tercintanya. (Foto: Dok. pribadi)

Sebagai wujud cintanya pada perempuan Indonesia, juga kepeduliannya terhadap kuliner Indonesia, perempuan yang sudah beberapa kali menyabet penghargaan di bidang kuliner ini, telah mempersembahkan lebih dari 100 judul buku di bidang kuliner. Karenanya tak heran bila hingga kini ia masih produktif berkarya meski usianya telah menginjak 66 tahun.

Tak hanya itu, di usianya yang senja, ibu dari tiga anak ini masih terlihat cantik dengan bentuk tubuh yang terjaga, apa sih rahasianya? “Wah, saya nggak punya rahasia khusus soal itu. Resepnya sederhana saja kok, melakukan perawatan standar seperti rajin cuci muka dan makan secukupnya saja,” ungkapnya yang mengaku tak pernah melakukan perawatan kecantikan di salon.

Sedangkan untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh, Sisca mengaku sesekali melakukan terapi pijat. Namun, untuk olahraga, ia mengaku, tidak pernah melakukannya. “Kalau dulu senangnya berenang, tapi sekarang boleh dibilang malas ya, paling jalan saja. Habis, sekarang kalau apa-apa, saya maunya cepat. Jadi, kemana-mana senangnya naik mobil,” ujarnya blak-blakan.

Bila ada waktu senggang, Sisca lebih senang memanfaatkan waktu untuk kumpul bersama anak dan cucunya. Biasanya kegiatan yang dilakukan bersama keluarga tercintanya itu adalah jalan-jalan ke pusat perbelanjaan, makan bersama atau ke toko buku. “Buat saya, itu sudah rekreasi yang menyenangkan dan membahagiakan,” jelasnya yang telah memiliki tiga cucu ini.

Lantas, masih adakah cita-cita atau harapan yang ingin diwujudkannya? Sisca mengaku masih mempunyai harapan yang ingin diwujudkannya yaitu, menyulap kediamannya kelak menjadi lembaga pendidikan yang memberi pengetahuan dan keterampilan di bidang kuliner bagi perempuan, sejak anak-anak hingga dewasa bahkan ‘asisten’ rumahtangga.

“Tapi dibuatnya dengan desain ruangan yang nyaman dan homey sehingga mereka belajarnya juga menyenangkan. Selain itu, saya juga pengin nantinya punya perpustakaan dengan koleksi bukunya sebagian besar adalah buku-buku saya. Semoga saja kelak terwujud,” tutupnya mengamini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI