Beraksi Layaknya Bintang Laga Bersama "Parkour Indonesia"

Sabtu, 06 Juni 2015 | 09:49 WIB
Beraksi Layaknya Bintang Laga Bersama "Parkour Indonesia"
Komunitas Parkour Indonesia (suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Luangkan Minggu pagi ke Taman Krida Loka, Senayan, Jakarta Pusat. Maka, kita akan menyaksikan segerombol pemuda yang berkumpul dan berlatih melompat, memanjat, berguling ataupun berayun.  Ketika salah seorang beraksi, maka yang lain menyaksikan sambil mmberi smeangat. Sesekali tepuk tangandan terikan lantang muncul dari kerumunan itu.

Siapakah orang-orang ini? Mereka adalah anggota Komunitas Parkour Jakarta. Nama Parkour diambil dari istilah olahraga yang juga dikenal dengan istilah free-running, yang pertama kali dikenalkan oleh Raymond Belle, David Belle, dan Sebastien Foucen di Prancis pada tahun 1980-an.

Bagi Anda yang sering menonton film kungfu atau film bergenre action, pasti sudah tak asing lagi bukan dengan gerakan seperti melompat, memanjat, berguling hingga berayun itu. Gerakan-gerakan yang dilakoni para talent atau stuntman ini sering mengundang decak kagum.

Dan, menurut Taufan Sudewa, Ketua Komunitas Parkour Jakarta, parkour mulai populer di Indonesia sejak tahun 2007 di Malang. Mulai saat itu, parkour pun berkembang ke banyak kota di Indonesia, termasuk Jakarta.

"Pertama kali parkour di Taman Ria Senayan. Lalu mulai dari situ kita berkumpul, makin banyak peminatnya dan ada inisiatif untuk bikin komunitas namanya Parkour Jakarta," katanya mengawali cerita.

Dewa menambahkan, tak bisa dipastikan, kapan seseorang dapat benar-benar mahir melakukan seluruh gerakan parkour. Pasalnya olahraga ini harus dilakukan bertahap dan berulang-ulang agar tubuh makin fleksibel, dinamis, efisien hingga bisa bergerak secepat mungkin.

Salah satu aksi anggota Komunitas Parkour Indonesia. (suara.com/Dinda Rahmawati)

Dalam seni berpindah tempat ini, kata Dewa, seseorang tak hanya mendapatkan manfaat kesehatan, yakni tubuh yang bugar. Tetapi juga melatih jiwa kompetisi terhadap dirinya sendiri, selancar apa seseorang itu bisa melewati berbagai rintangan yang dihadapi.

Menekuni parkour, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seseorang, yakni bagaimana dia bisa melewati rintangan atau obstacle dengan mengemas berbagai unsur seperti efisien, dinamis, keselamatan, fleksibelitas, keindahan, dan juga entertaining.

Rintangannya? Bisa beragam. Untuk sesi latihan mislanya, digunakan bar yang terdiri dari besi-besi yang dibentuk sedemikian rupa agar bisa memudahkan para peserta bergerak dan berpindah tempat.

"Banyak kok orang yang datang benar-benar nggak ada basic. Kita berbagi, belajar di sini. Untuk gerakan sendiri udah banyak banget, basicnya misalnya ada quadro pedal,  gerakan bertumpu tangan. Sebelumnya paling push up atau pemanasan lain," ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI