Bersama Mereka 'Melawan' Kanker Payudara

Sabtu, 31 Oktober 2015 | 11:00 WIB
Bersama Mereka 'Melawan' Kanker Payudara
Komunitas

Belasan perempuan itu terlihat sehat lagi bahagia. Gelak tawa cukup sering terdengar meramaikan perbincangan mereka. Senyum lebar senantiasa menghiasi wajah mereka yang selalu memancarkan semangat.

Melihat kondisi ini, siapa yang menyangka kalau para perempuan ini pernah melewati masa sulit? Tapi itulah kenyataannya.
 
Bertahun lalu para perempuan ini harus berjuang untuk melawan sel kanker yang tumbuh di payudara mereka. Bahkan, banyak dari mereka yang kini sudah tak memiliki payudara lagi, alias telah menjalani operasi mastektomi.

Ya, para perempuan ini adalah para survivor yang berhasil sembuh dari penyakit yang paling banyak membunuh kaum Hawa ini. Namun dengan pikiran positif, rasa syukur dan dukungan penuh yang diberikan keluarga maupun lingkungan sekitar membuat para perempuan ini kuat menjalani perawatan dan pengobatan kanker payudara. Bahkan mereka mampu menginsipirasi perempuan lain dengan bergabung di Komunitas "Love Pink".

Sore itu mereka sedang memperingati “Breast Cancer Awareness Month” di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta. Semangat berbagi pengetahuan tentang kanker payudara dan saling menguatkan tergambar dari wajah-wajah mereka.

Komunitas "Love Pink" dibentuk sebagai rumah bagi para perempuan yang terdiagnosis kanker payudara untuk berjuang bersama mendapatkan semangat untuk sembuh kembali.

Love Pink, kata Samantha Barbara, Chair Person Love Pink, digagas oleh dua orang sahabat, Madelina Mutia dan Shanti Persada yang sama-sama terdiagnonis kanker payudara.

"Mereka saling menguatkan satu sama lain dan akhirnya mereka merasa, ternyata kalau saling support satu sama lain dengan orang yang sama-sama mengalami tuh beda ya rasanya," kata Samantha mengawali ceritanya

Keduanya lantas memutuskan untuk saling memberikan dukungan dan semangat kepada perempuan lain yang baru terdiagnosa kanker payudara.
Hingga pada bulan Mei 2015 lalu, mereka resmi bergabung dalam komunitas Love Pink. Baru memasuki usia enam bulan, anggota komunitas ini sudah mencapai lebih dari 400 orang.

"Kami adalah sahabat yang tidak hanya mengerti perasaan dan emosi para penyandang kanker payudara, tapi juga terus mengampanyekan supaya para perempuan terhindar dari kanker payudara," terang Samantha.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI