"Ini adalah studi pertama dari jenisnya untuk mengevaluasi korelasi antara frekuensi seksual dan tingkat homosistein," bunyi pernyataan dalam sebuah laporan mengenai temuan mereka.
"Kehidupan seks berkualitas baik, seks dan libido yang sering semuanya berhubungan dengan kesehatan di usia paruh baya dan lanjut usia. Peningkatan frekuensi seksual bisa memiliki efek perlindungan terhadap kesehatan umum dan kualitas hidup -terutama pada lelaki- jadi dokter harus mendukung aktivitas seksual para pasiennya," sambung pernyataan itu.
Dr Mike Knapton dari British Heart Foundation mengatakan, penelitian tersebut menghasilkan 'hasil menarik' namun tidak membuktikan seks secara teratur mengurangi tingkat homosistein.
"Hubungan memang ada antara seks dan risiko penyakit jantung. Memeriksa tekanan darah dan kolesterol Anda, serta tetap aktif dan tidak merokok, tetap merupakan cara terbaik untuk memastikan masa depan yang sehat," tandasnya seperti dilansir Mirror.