Suara.com - Siapa sangka, kejadian tembak harga juga bisa terjadi di pusat wisata kelas Eropa seperti Italia. Ditulis oleh Oddity Central, sebuah kafe di Venesia, Italia, dituduh telah melakukan pemerasan kepada turis karena mematok harga fantastis untuk dua cangkir kopi espresso dan dua botol mineral kecil. Semuanya terjadi di Alun-Alun Santo Markus, yang terkenal dengan jejeran kafe dan restoran premium.
Sang korban, Juan Carlos Bustamente, adalah seorang konsultan politik dari Chili yang saat ini tinggal di Italia. Ia dipaksa membayar dua cangkir kopi espresso dan dua botol mineral dengan total harga 43 Euro atau setara Rp 700 ribu.
Lelaki berusia 62 tahun itu langsung mengunggah tanda terima dari Caffe Lavena di halaman Facebook pribadinya dan berhasil memancing komentar ribuan warganet.
"Saya tidak tahu bagaimana perasaan Anda tentang hal ini, tetapi 43 Euro untuk dua kopi dan dua botol air sangat memalukan! tulis Bustamante.
Banyak orang setuju dengannya. Diposting sekitar seminggu lalu, foto kwitansi tersebut telah dibagikan hampir 10.000 kali di Facebook dan telah menerima lebih dari 1.800 komentar yang sebagian besar berisi komentar marah-marah.
Postingan Bustamante akhirnya membuat Caffe Laverna bereaksi. Seorang juru bicara Caffe Laverna baru-baru ini mengatakan kepada wartawan bahwa harga terpampang nyata dalam menu, tetapi kurang mendapat perhatian wisatawan yang akhirnya mengeluh ketika mereka mendapatkan tagihan.
![Kasus Minum Kopi di Venesia, Italia [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/08/13/55311-kasus-minum-kopi.jpg)
"Orang-orang (pelanggan) menjadi terganggu ketika tagihan datang karena mereka tidak membaca harga pada menu meskipun itu ditulis dengan jelas berapa harganya dan akan lebih tinggi kalau duduk di luar. Mereka hanya melambaikan tangan dan jika kami menolak, mereka akan merasa kesal," katanya.
Tambah juru bicara tersebut, harga satu cangkir kopi jika dinikmati di bar hanya dipatok 1,25 Euro atau sekitar 20 ribu Rupiah. Tapi Jika pengunjung ingin duduk di luar dan menikmati musik orkestra, sambil melihat menara lonceng dan Basilika St Mark's, maka mereka harus membayar dengan harga yang sangat berbeda.
Penjelasan ini tampaknya tidak menenangkan warganet yang sudah kadung marah. Banyak di antara mereka kemudian beralih ke laman ulasan TripAdvisor untuk menceritakan pengalaman negatif mereka di Caffe Laverna.
Baca Juga: Pasang Bendera Merah Putih, Sudarsana Jatuh Kesetrum
"Positif: pemandangan, musik, Aperol spritz. Negatif: seperti makanan yang disajikan pada piring emas dan makanan dari bintang Michelin (spoiler: tidak)," bunyi salah satu ulasan di TripAdvisor.
Meski saat ini Caffe Laverna yang menjadi sorotan, tapi mereka bukan kafe satu-satunya di Venesia yang mematok harga keterlaluan.
"Jika episode memalukan ini telah dikonfirmasi, kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab," kata Walikota Venesia, Luigi Brugnaro yang menanggapi kasus empat turis Jepang yang diperas 100 Euro untuk sepiring ikan goreng, empat steak dan sebotol anggur di sebuah restoran tanpa nama dekat St Mark’s Square.
Nah, untuk Anda yang lagi travelling, hal ini bisa jadi pelajaran untuk baca ketentuan dan harga menu dulu sebelum order makanan.