1.500 Penari Likurai Sukses Beraksi di Fulan Fehan Belu

Fabiola Febrinastri
1.500 Penari Likurai Sukses Beraksi di Fulan Fehan Belu
Sebanyak 1.500 penari Likurai, beraksi di padang rumput Fulan Fehan, Sabtu (6/10/2018). (Dok: Kemenpar)

Likurai merupakan tarian perang khas masyarakat Pulau Timor.

“Kunci untuk menarik negara tetangga terletak pada seni dan budaya, musik dan kuliner. Festival ini sangat diminati wisman Timor Leste, karena memiliki kesamaan budaya," ujarnya.

Menpar menambahkan, masyarakat Timor Leste dapat mengajukan permohonan visa bebas untuk memasuki Indonesia. Mereka bahkan bisa menggunakan mata uang mereka sendiri untuk berbelanja di sini.

Sebanyak 1.500 penari Likurai, beraksi di padang rumput Fulan Fehan, Sabtu (6/10/2018). (Dok: Kemenpar)
Sebanyak 1.500 penari Likurai, beraksi di padang rumput Fulan Fehan, Sabtu (6/10/2018). (Dok: Kemenpar)

"Sehingga menjadi penting bagi pemerintah daerah, gubernur, wali kota dan bupati untuk berkomitmen menjaga akses, akomodasi dan ketertarikan di wilayahnya,” kata Arief.

Festival Likurai Timor menjadi daya tarik pariwisata tersendiri di border tourism. Tidak cukup dipertahankan, tetapi juga harus ditingkatkan.

Baca Juga: Heboh Sampai Jadi Trending Topik, Arab Saudi Menghijau

"Harus terus dilestarikan. Penyajiannya juga perlu ditingkatkan. Bila koreografernya sudah level nasional, tinggal desainer dan komposernya harus level nasional. Sama halnya pariwisata, kebudayaan, semakin dilestarikan, maka semakin menyejahterakan," pungkas Arief.