Berjodoh dengan gedung tua
Untuk membuka restoran kafenya yang ketiga di Semarang itu, juga demi mempertahankan otentiknya kuliner Indonesia, terutama kopinya.
"Saya tidak ada bayangan akan buka kafe dan restoran di Semarang, karena lokasi jauh dari Jakarta dan harus mencari market yang benar-benar mau menjaga bersama kuliner Indonesia," katanya.

Dindin pun merasa menemukan jalan, saat pemilik gedung tua Samudra Indonesia di Kota Lama menawarkan gedungnya hanya akan diberikan kepada produk kopi atau kuliner khas Indonesia.
Padahal saat itu, restoran kopi Starbucks tengah mengincar gedung Samudra Indonesia yang berlokasi strategis di jantung Little Netehrland-nya Indonesia itu.
"Gedung itu direnov jadi bagus, itu Starbuck minta di situ, tapi pemilik berujar, kok sepertinya apa tidak ada produk kopi Indonesia lagi, ya. Akhirnya ditawarkan ke saya," katanya.

"Saya tidak ada bayangan, sempat mampir sekali dan langsung lihat itu gedung, saya langsung jatuh cinta. Oke, kita buka resto kafe di Semarang. Soal duit, nanti kita usahakan," selorohnya.
Sementara, Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengaku senang dengan berdirinya Javara Culture Cafe di kawasan Kota Lama Semarang.
"Ini akan menjadi salah satu tempat kuliner terbaru di Kota Lama Semarang, yang mana mungkin kalau makanan lain atau kafe lain itu makanan western atau barat. Ini semua serba berbahan asli Indonesia," kata Ita, sapaan Wakil Walikota, usai ikut opening Javara Cultere Cafe.
Baca Juga: Wow, Kafe di Korea Selatan Ini Punya 'Stairway to Heaven'
Ita juga menyebut, Javara Culture Cafe akan menjadi kafe unggulan di Kota Lama, karena berbeda dengan kafe yang sudah ada.
"Kafe di Kota Lama sendiri kini ada sekitar 15 tempat, ada Tekodeko, Hero Cafe, Filosofi Kopi, Covare. Nah Javara ini akan menjadi tambahan kafe yang berbeda dengan kafe lainnya. Ini akan jadi kafe unggulan di Kota Lama," jelasnya.
Kontributor : Adam Iyasa