Tak Lazim, 3 Desa Unik di Jepang Ini Dihuni Ribuan Kucing hingga Boneka

Selasa, 11 Juni 2019 | 17:56 WIB
Tak Lazim, 3 Desa Unik di Jepang Ini Dihuni Ribuan Kucing hingga Boneka
(Wikimedia Commons Japanese User)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jepang tak hanya melulu tentang deretan kota sibuk dengan aneka pusat perbelanjaan serta teknologi terdepan.

Ada begitu banyak aset wisata di Negeri Matahari Terbit nan wajib ditelisik. Dari kuil-kuil tradisional nya nan megah, lanskap alamnya nan menawan hingga desa-desa unik dengan penghuni yang tak lazim.

Tiga di antara desa unik di Jepang tersebut Suara.com himpun di sini. Apa saja?

Desa boneka Nagoro

Di barat pegunungan Jepang, jalanan desa kecil Nagoro begitu sempit dan sunyi.

Di sekeliling desa ini, kita akan melihat boneka seukuran manusia, terpatri di sepanjang jalan.

Boneka-boneka tersebut sengaja diciptakan warga setempat yang mayoritas berusia senja, kesepian dan tengah menghabiskan masa tua.

Nagoro, desa yang bertempat 550 kilometer di barat daya Tokyo ini dikenal sebagai lembah boneka.

Hanya dijalankan sekitar 27 orang penduduk, Desa Nagoro mayoritas dihuni boneka yang total hari ini mencapai sekitar 270 boneka.

Baca Juga: Menyimak Kembali Festival Ngejot, Tradisi Lebaran Khas Desa Lenek

(Youtube Michael Toppa)
(Youtube Michael Toppa)

Boneka-boneka tersebut pertama kali dibuat sekitar medio 2002, oleh Ayano, seorang warga yang merancang orang-orangan sawah pengusir burung untuk membantu ayahnya bertani.

(Youtube Michael Toppa)
(Youtube Michael Toppa)

Seorang warga lain yang tertarik dengan boneka berpakaian lengkap layaknya manusia tersebut lantas mengusulkan untuk memperbanyak boneka agar desa tak terlihat sepi.

Untuk membuat boneka-boneka tersebut, Ayano membutuhkan waktu hingga tiga hari. Ia menambahkan efek kuas merah pada pipi bonekanya agar terkesan kian hidup dan menarik.

Kini, bak penduduk setempat, desa ini dapat ditemukan nyaris di setiap sudut desa. Di ruang kelas sekolah, di pos kamling, di pinggi jembatan, hingga di depan toko warga.

Desa rubah di Miyagi

Membentang di Gunung Zao, prefektur Miyagi, Jepang, desa Zao Kitsune Mura dihuni ratusan ekor rubah dari enam spesies yang berbeda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI