Selain itu, lipstik juga tak lagi menggunakan wadah yang berasal dari tanah liat. Kini lipstik memiliki kemasan yang lebih modern dengan tekstur beragam, mulai dari liquid dan lain sebagainya yang mampu bertahan sepanjang hari dan tak lagi merusak bibir.
Lipstik juga hadir dengan pilihan warna yang beragam dari merah hingga warna nyentrik seperti biru dan hitam.
3. Kontroversi lipstik
Lipstik memang tidak selalu dianggap sebagai terobosan di industri kecantikan, tapi juga pernah dinilai sebagai sebuah skandal.
Bermula pada abad pertengahan, sebagian kelompok mulai menganggap remeh para wanita yang menggunakan lipstik merah. Kala itu, lipstik merah diasosiasikan sebagai warna bibir yang digunakan oleh para pekerja prostitusi.
Pada abad ke 17, mewarnai bibir juga kerap disebut dengan menentang ciptaan Tuhan. Bahkan, praktik ini juga dipercaya sebagai aktivitas penyembahan terhadap setan.

Kelompok dan kebudayaan terus mempengaruhi perkembangan lipstik dari masa ke masa. Lipstik seperti hal yang dicintai tapi juga dibenci.
Sementara sebagian orang merasa lipstik bertentangan dengan norma yang ada, tapi tak sedikit pula yang mencintai lipstik. Di abad ke-20, lipstik juga masih sering dianggap sebagai suatu hal yang vulgar.
Namun kini lipstik bukanlah hal yang harus dicemaskan. Lipstik justru memiliki banyak cerita di balik kesuksesan setiap wanita.
Baca Juga: Isyana Sarasvati Suka Teknik Ombre saat Pakai Lipstik, Ada Maknanya Lho
4. Makna Hari Lipstik Internasional