Kapel Sistine dan 5 Karya Seni yang Wajib Dikunjungi di Museum Vatikan

Kamis, 05 September 2019 | 07:00 WIB
Kapel Sistine dan 5 Karya Seni yang Wajib Dikunjungi di Museum Vatikan
Museum Vatikan (Pixabay/waldomiguez)
Museum Vatikan (museivaticani.va)
Museum Vatikan (museivaticani.va)

Museum Pio-Clementine adalah bagian dari Museum Vatikan yang berisi patung-patung Yunani Kuno dan Romawi terbaik di dunia.

Nama museum ini sendiri berasal dari nama kedua Paus yang mendirikannya pada tahun 1700-an.

4. Apollo del Belvedere

Museum Vatikan (Wikimedia Commons)
Museum Vatikan (Wikimedia Commons)

Apollo del Belvedere adalah patung dewa Apollo dari mitologi Yunani sekaligus patung paling terkenal di Museum Vatikan.

Patung ini dibuat sekitar abad pertama Sebelum Masehi, dan baru ditemukan pada abad ke-15 Masehi. Patung ini lantas dipindahkan oleh Paus Julius II ke Belvedere Courtyard di Museum Vatikan.

Apollo del Belvedere menggambarkan sosok sang dewa panahan yang baru saja melepas anak panah, serta kesempurnaan tubuh lelaki menurut idealisme rakyat Yunani dan Romawi Kuno.

Bukan hanya itu, patung ini juga disebut sebagai salah satu karya favorit Napoleon Bonaparte.

5. Galleria delle Carte Geografiche

Museum Vatikan (museivaticani.va)
Museum Vatikan (museivaticani.va)

Galleria delle Carte Geografiche atau Maps Hall merupakan bagian dari Museum Vatikan yang berisi 40 peta topografis Italia.

Baca Juga: Banyak Turis Pingsan, Museum Vatikan Akan Membatasi Jumlah Pengunjung

Peta-peta ini dibuat pada tahun 1580-1583, namun 80% dari peta-peta tersebut dikatakan akurat.

Bukan hanya itu, atap di Galleria delle Carte Geografiche juga dikenal sebagai salah satu atap terindah di Museum Vatikan selain Kapel Sistine.

Keistimewaan lainnya, deretan peta di sini sangat detail dan menunjukkan jajaran pegunungan, kapal-kapal, bahkan hingga dewa laut Neptunus.

6. Raphael Rooms

Museum Vatikan (museivaticani.va)
Museum Vatikan (museivaticani.va)

Raphael Rooms atau Kamar Raphael adalah 4 kamar di Museum Vatikan yang bagian dalamnya dilukis oleh seniman bernama Raphael.

Awalnya, kamar-kamar ini hendak dijadikan perpustakaan pribadi Paus. Namun, sekarang keempat kamar tersebut menjadi destinasi wisata yang digemari turis.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI