Mengandalkan visualisasi gerak yang dibuat nenek moyang tanpa melalui konsep. Ada pengaruh budaya Sunda dalam tarian ini, namun memiliki ciri berupa selancar. Para penarinya menggunakan topeng yang mirip dengan topeng banjet Karawang Jawa Barat. Namun dalam topeng Betawi memakai bahasa Betawi.
Salah seorang tokoh seniman Betawi yang telah mengusung aneka tari Betawi, khususnya Tari Topeng, hingga ke mancanegara adalah Entong Kisam. Dirinya sudah berkeliling ke lima benua dan 33 negara-negara. Dan yang paling sering ia kunjungi bersama grup tarinya adalah Perancis, China, dan Thailand.
5. Tari Ondel-Ondel
Seperti namanya, tarian ini menggunakan kostum Ondel-Ondel yaitu berupa boneka besar dengan tinggi kurang lebih 2,5 meter, dengan lebar 80 centimeter. Boneka ini dibuat dari anyaman bambu yang dipikul dari dalam. Pada bagian wajah berupa topeng atau kedok dan rambut dibuat dari ijuk.
Biasanya wajah ondel-ondel laki-laki dicat berwarna merah, sedangkan perempuan dicat berwarna putih. Semula ondel-ondel difungsikan sebagai penolak bala atau agar terhindar dari gangguan roh halus yang gentayangan. Kini ondel-ondel digunakan untuk menyemarakkan pesta rakyat dan menyambut tamu terhormat.
6. Tari Poco-Poco
Tarian ini cukup populer pada awal tahun 2000-an, diiringi dengan lagu dari Maluku berjudul poco-poco. Gerakannya adalah mundur ke belakang satu dua langkah, dan maju ke depan satu dua langkah dengan badan berputar di tempat sebanyak 360 derajat.
7. Tari Piring
Meski tidak bisa dipastikan, Tari Piring dipercaya sudah ada ada sejak 800 tahun yang lalu di kepulauan Maluku. Tari Piring juga ada di Sumatera Barat Minangkabau dan berkembang hingga zaman Sriwijaya.
Baca Juga: Mengikuti Perjalanan Penyandang Disabilitas dalam Seni Tari
Tari piring juga dikatakan tercipta dari para perempuan-perempuan cantik yang berpakaian indah dan berjalan dengan lemah lembut. Penuh kesopanan dan tata tertib, keunikan dari tari piring ini disajikan di hadapan para pengantin yang dianggap sebagai raja dan ratu sehari.
8. Tari Saman
Ini adalah salah satu tarian dari daerah Aceh yang paling terkenal. Tarian ini berasal dari dataran tinggi Gayo. Adapun syair lagu yang mengiringi dari bahasa Arab dan bahasa Aceh. Basanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad. Pada kenyataannya, nama Tari Saman diperoleh dari salah satu ulama besar Aceh yaitu Syech Saman.
Karena kedinamisan geraknya, tarian ini banyak dibawakan oleh kaum laki-laki. Tapi karena perkembangan, kini sudah banyak penari perempuan maupun campuran antara laki-laki perempuan, dengan kurang lebih 10 orang, yang terdiri dari 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.
9. Tari Pendet
Tarian ini pada awalnya adalah tarian pemujaan di Pura, untuk menyambut atas turunnya Dewata ke alam dunia. Lambat-laun para seniman Bali mengubahnya menjadi tarian selamat datang meski mengandung anasir yang sakral.