Suara.com - Diperingati setiap tanggal 17 Agustus, rasa-rasanya HUT Kemerdekaan RI tak lengkap adanya tanpa perlombaan seru di dalamnya.
Namun terkendala adanya pandemi COVID-19, sejumlah perlombaan yang biasa digelar di perkampungan terpaksa harus ditunda demi mencegah terjadinya penularan virus corona.
Biasanya lomba 17 Agustus ini diadakan serentak di perkampungan usai melaksanakan upacara bendera. Demi meningkatkan semangat kemerdekaan, dari beberapa lomba ini bahkan sudah disiapkan hadiah menarik.
Tetapi hingga saat ini, tak banyak orang yang tahu bahwa ternyata terdapat filosofi dan makna di balik perombaan 17 Agustus tersebut.
Lalu, lomba 17 Agustus apa saja ya, yang sebenarnya mengandung makna dan filosofi sejarah ini? Berikut Suara.com rangkum selengkapnya dari berbagai sumber, Kamis (13/8/2020).
1. Balap Karung
![Lomba klasik 17 Agustusan balap karung bersama Grab [Dok. Grab].](https://media.suara.com/pictures/original/2018/08/21/91405-balap-karung-grab.jpg)
Salah satu lomba yang ditunggu-tunggu ketika HUT RI berlangsung ialah balap karung.
Namun, siapa sangka jika balap karung ini memiliki nilai filosofi sebagai hadirnya penjajah Jepang di Tanah Air.
Karena pada waktu itu masyarakat belum mampu membeli pakaian, akhirnya mereka menjadikan karung goni sebagai alternatif.
Baca Juga: 3 Kreasi Lomba Agustusan secara Online yang Seru
Balap karung ini juga menyimbolkan semangat para pejuang yang rela berjuang meskipun dalam kondisi tidak nyaman untuk meraih kemerdekaan Indonesia.
![Warga mengikuti lomba panjat pinang kolosal dalam rangka HUT ke-74 Kemerdekaan RI di Pantai Karnaval, Ancol, Jakarta, Sabtu (17/8). [Suara.com/Arya Manggala]](https://media.suara.com/pictures/original/2019/08/17/48229-panjat-pinang-kolosal.jpg)
Bukan perlombaan baru, ternyata Panjat Pinang ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Pada zaman dahulu, perlombaan panjat pinang ini digunakan memperingati kedatangan Jepang atau Ratu Belanda.
Dari dalam perlombaan panjat pinang, terdapat filosofi pantang menyerah, kebersamaan serta sikap gotong royong masyarakat Indonesia dalam bertahan melawan krisis.
3. Lomba Balap Kelereng

Lomba balap kelereng tak semata-mata hanya mengandalkan kecepatan saja, ternyata terdapat filosofi sarat akan makna di dalamnya.