Setting untuk wawancara Meghan juga berada di bawah pengawasan ahli bahasa tubuh, kata Durham.
"Semua ini diatur agar terlihat santai. Dia memilih beberapa buku yang sangat spesifik untuk berada di belakangnya, lengan bajunya digulung, tetapi konteks adalah kuncinya, kancingnya turun, lengan di atas sofa - itu sangat 'hey, datang dan bicara padaku'," jelasnya lagi
"Ada beberapa hal otentik, tetapi untuk bersikap adil dan seimbang kita juga harus meningkatkan kesadaran untuk beberapa hal tidak otentik yang sedang terjadi," kata Durham.
Jentikan Meghan di rambutnya beberapa kali selama wawancara juga menunjukkan dia merasa tidak nyaman, menurut Durham.
"Ini pengulangan lain. Anda dapat memahami bahwa dia tidak nyaman atau menyembunyikan sesuatu. Ketika dia berbicara tentang pidato kelulusan SMA, yang disukai sebagian orang dan sebagian lain tidak, dia jelas tidak nyaman karena dia mengibaskan rambut, ini salah satu tingkah lakunya," ungkap dia.
"Dia berbicara tentang kembali ke Los Angeles dan kemudian dia secara khusus menyebutkan pemukulan Rodney King dan melakukan jentikan rambut lagi. Ini adalah contoh ketiga dari pembingkaian ulang. Dia jelas merasa emosional tentang apa yang dia bicarakan," kata Durham.
"Saat dia merasa tidak nyaman, dia mengubah gaya rambutnya. Ini mekanisme menenangkan diri," tambahnya lagi.
Dan di akhir video, Durham menjelaskan bagaimana bahasa tubuh Meghan menunjukkan bagaimana dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia dianggap otentik.
Jika Anda yakin bahwa sesuatu itu benar, Anda bersemangat dan Anda tersenyum. Orang-orang terlibat, jika itu negatif, orang-orang menutup mata dan mengalihkan pandangan. Tepat pada akhirnya dia tidak mengatakan yang sebenarnya, atau menahan sesuatu, atau tidak otentik," jelasnya lagi.
Baca Juga: Boleh Ditiru, Cara Meghan Markle Hadapi Berita Negatif di Internet
"Saat dia mengatakan kata 'kebenaran', dia menutup mata, bukan mata yang terbuka lebar seperti saat Anda sedang mempercayai sesuatu, tetapi sebaliknya - seolah-olah dia mencoba memblokir sesuatu," ucap dia
Pada akhirnya dia mengangguk seolah dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia terdengar baik-baik saja. Tetapi jika dia perlu meyakinkan dirinya sendiri, dan semua penghalang mata itu ada maka itu memberi tahu Anda bahwa dia tidak jujur atau percaya pada kata-kata yang dia ucapkan.
"Narasinya tidak sesuai dengan bahasa tubuhnya. Pada titik tertentu dia menjadi otentik dan mengatakan yang sebenarnya, tetapi kita juga harus mengakui bahwa dia tidak otentik pada waktu-waktu tertentu atau saat menceritakan kisah lengkapnya kepada kami," tutup Durham.