Suara.com - Istilah lonte belakangan ini mendadak viral dan masuk trending topik di berbagai media sosial lantaran istilah tersebut dialamatkan kepada artis Nikita Mirzani. Kata lonte sangat identik dengan prostitusi. Tapi apakah kalian tahu ada istilah-istilah prostitusi selain lonte?
Perlu diketahui, awalnya Nikita Mirzani membuat video dan berkata, "Gara-gara Habib Rizieq pulang ke Jakarta, penjemputannya gila-gilaan. Nama habib itu adalah tukang obat, screenshot. Nah nanti banyak antek-anteknya nih mulai nih ya, nggak takut gue juga."
Ustaz Maaher At-Thuawilibi pun langsung merespon, ia membela Habib Rizieq, pentolan FPI tersebut. Maaher bahkan mengancam akan mengepung rumah Nikita Mirzani apabila host Nih Kita Kepo itu tidak kunjung meminta maaf.
"Kepadamu hei, bab* betina, lonte oplosan penjual selangkangan, saya imbau! Jika tak minta maaf 1x24 jam dan klarifikasi secara terbuka, saya bersama 800 laskar pembela ulama akan mengepung rumah kau!" tegas Ustaz Maaher At-Thuwailibi di video yang viral, Kamis (12/11/2020).
Bahkan pendukung Habib Rizieq belakangan menyebarkan ceramah Gus Baha soal Lonte yang sampai trending di Twitter. Lantas, sebenarnya apa maksud dari istilah tersebut? Dan apa istilah-istilah prostitusi selain Lonte yang banyak digunakan oleh sebagian masyarakat Indonesia?
Selain lonte, ada beberapa istilah dalam dunia prostitusi. Di beberapa daerah, pekerja seks memiliki istilah yang berbeda-beda, seperti:
1. Cabe-cabean
Cabe-cabean yaitu para ABG yang kerap dijadikan taruhan di lintasan balap. Sebagian besar cabe-cabean tersebut masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Cabe-cabean merupakan satu dari beberapa istilah yang disematkan bagi gadis remaja yang kerap terlibat prostitusi.
2. Kimcil
Baca Juga: Kiki The Potters: Nikita Mirzani Lonte, Main Dukun, Musyrik, Na'udzubillah!
Sama seperti Ciblek, Kimcil merupakan sebutan bagi remaja perempuan yang terlibat prostitusi. Istilah Kimcil sendiri dikenal di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Bandung, hingga Surabaya. Kimcil merupakan akronim bahasa Jawa yang berarti alat kelamin perempuan yang masih kecil, dan kerap diidentikkan sebagai gadis remaja yang terlibat pergaulan bebas dan seks bebas.