Suara.com - Mencari jodoh lewat aplikasi kencan online semakin diminati sepanjang tahun 2020, terlebih di tengah pandemi yang memaksa orang-orang membatasi pertemuan tatap muka.
Meski begitu, kisah cinta yang dijalin lewat aplikasi kencan online tak selamanya terkesan indah. Bahkan, ada yang mengalami kesialan hingga menjadi ketagihan.
Berikut beberapa kisah paling unik berkaitan dengan tren kencan online di tahun 2020 yang telah dirangkum Suara.com:
Nyaris tampil telanjang di Tinder
![Ilustrasi aplikasi Tinder. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/03/29/66121-ilustrasi-aplikasi-tinder.jpg)
Seorang pria bernama Jameson MacInnis memperbarui foto profilnya di Tinder dengan berpose nyaris telanjang. Dia tampak berbaring di kasur dan seolah hanya menutupi bagian privatnya dengan tumpukan tisu toilet.
Namun, sebenarnya dia tidak benar-benar telanjang. "Aku sebenarnya mengenakan boxer di foto itu tapi kamu tak bisa melihatnya," kata Jameson, dikutip dari Metro UK.
Ia berharap mendapatkan pasangan selama lockdown karena virus Corona Covid-19. Sayangnya, keinginannya itu tak kunjung terwujud walau sudah berpose seolah telanjang.
Susah dapat jodoh karena terlalu seksi
Model cantik bernama Luna Benna bergabung di Tinder sekitar tiga tahun lalu dan berharap bisa mendapatkan pacar baru setelah putus cinta. Namun, dirinya malah diblokir aplikasi kencan online tersebut karena terlalu seksi.
Baca Juga: Sudah Putus Asa, Wanita Ini Nekat Mencari Jodoh di Toko Alat Rumah Tangga
"Orang-orang mencuri fotoku dan menghasilkan uang dari sana. Ini catfishing," ungkap Luna, dilansir dari news.com.au.
"Ada banyak sekali profil palsu di luar sana. Setiap kali aku membuat akun asli, aku dilaporkan dan diblokir Tinder."
Cari jodoh lewat kebiasaan BAB
Melansir Elite Daily, aplikasi Cheek2Cheek yang dikeluarkan perusahaan pembuat bidet TUSHY menawarkan cara unik cari jodoh. Mereka mencocokkan pasangan berdasarkan kebiasaan buang air besar alias BAB.
Cheek2Cheek sekilas mirip Tinder dan Bumble. Namun, penggunanya bisa memberikan informasi soal pergerakan saluran pencernaan, kebiasaan kamar mandi, bahkan mengunggah foto kotoran mereka alih-alih foto profil biasa.

"Dengan begitu, kau bisa menemukan seseorang dengan ukuran atau bentuk kotoran yang sama, kebiasaan kamar mandi yang sama atau punya masalah serupa," ungkap Miki Agrawal, pendiri TUSHY.