1. Merasa tidak nyaman di sekitar orang-orang yang termasuk dalam "kelompok" yang berbeda.
2. Berusaha keras untuk menghindari area tertentu.
3. Menolak berteman dengan orang lain hanya karena warna kulit, cara berpakaian, bahasa atau faktor eksternal lainnya.
4. Kesulitan menanggapi supervisor dengan serius atau berhubungan dengan rekan satu tim yang tidak termasuk dalam kelompok ras, budaya, atau agama yang sama.
5. Meskipun ini mungkin mewakili ketakutan yang sebenarnya, kebanyakan orang xenophobia tidak benar-benar fobia. Sebaliknya, istilah tersebut paling sering digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang mendiskriminasi orang asing dan pendatang.
Orang yang mengekspresikan xenophobia biasanya percaya, budaya atau bangsanya lebih unggul, ingin menjauhkan imigran dari komunitasnya, dan bahkan mungkin melakukan tindakan yang merugikan mereka yang dianggap sebagai orang luar.
Xenophobia telah berperan dalam membentuk sejarah manusia selama ribuan tahun. Orang Yunani dan Romawi kuno menggunakan keyakinan mereka bahwa budaya mereka lebih unggul untuk membenarkan perbudakan orang lain.
Banyak negara di seluruh dunia memiliki sejarah sikap xenophobia terhadap orang asing dan imigran. Hal ini juga menyebabkan tindakan diskriminasi, kekerasan, dan genosida di seluruh dunia, termasuk:
1. Holocaust Perang Dunia II
2. Penahanan orang Jepang-Amerika selama Perang Dunia II
3. Genosida Rwanda
4. Genosida Holodomor di Ukraina
5. Genosida Kamboja
Baca Juga: Viral Wanita Nikahi Pria yang Dulu Dibenci, Fans K-Pop Ngegas Musuhi Bias